Pantai Wediombo, Yogyakarta | foto: amberrtrixx |
Dari
namanya, wedi yang berarti pasir dan ombo yang artinya luas, bisa disimpulkan
pasir yang luas. Kalau menurut kami yang sudah membuktikannya ke pantai satu
ini sih cukup nggak masuk akal. Pasir di sini untuk ukuran sebuah pantai sih
tidak begitu luas ya, hanya berjarak sekitar maksimal 20 meter sudah merupakan
jajaran pepohonan di tepi pantai. Belum lagi adanya batu-batu karang yang
semakin meminimalisir area pasir yang katanya ombo itu.
Misi ini
dalam rangka pelarungan pesan yang akan kami sampaikan ke bos kami, Neptunus.
Kenapa Pantai Wediombo ini yang dipilih? Pantai yang berada di ujung timur
pesisir selatan Yogyakarta ini menyimpan jutaan pesona misteri yang layak
dipecahkan. Kami, dua agen neptunus, berangkat menuju Pantai Wediombo kali ini
dengan mengendarai burung hitam peliharaan si agen satu.
Sukses menjalankan misi Neptunus. |
Berangkat
dari istana si agen satu yang berada di dalam Labirin Tambakboyo, Depok,
Sleman, Yogyakarta, pukul 5.30 WIB. Kami masih harus menunggu dua rekan kami
yang juga mau ikut berkunjung ke istana Neptunus di Wediombo. Hampir 20 menit
menunggu mereka di bawah jembatan janti, akhirnya mereka ngasih kabar kalau
sudah berada di depan kami karena tadi kebablasan. Alhasil, kami bergerak maju
untuk mencari posisi mereka dengan clue “kami
di depan rumah sakit”.
Setelah
menemukan posisi mereka, kita berempat meluncur ke arah Wonosari. Awalnya
jalanan lurus-lurus saja ya, tapi ternyata keren meeen…banyak tikungan mesra
dan tanjakan cinta juga nih jalanannya. Akses menuju Pantai Wediombo ini sangat
mudah, selain jalanannya sudah beraspal bagus, penunjuk arah juga di mana-mana.
Jadi jangan khawatir tersesat. Tinggal ngikutin penunjuk arah aja di sepanjang
belokan, pertigaan dan perempatan. Banyak alternatif pilihan pantai-pantai yang
tertera juga di sana.
Dua jam
perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya kami tiba di parkiran Pantai
Tambakboyo. Hawa pantai sudah terasa, terdengar deburan ombak yang mendebarkan.
Tempat parkir yang berada di atas membuat kami bisa melihat hamparan pantai
yang membiru dari atas sini. Tak sabar rasanya ingin merasakan pasir putih dan
buih ombak yang ada di Pantai Wediombo ini.
Untuk menuju
pantai, dari parkiran harus menuruni anak tangga yang beberapa sudah cukup
rusak. Pengelolaan pantai ini memang masih kurang maksimal. Belum banyak
tersentuh modernitas. Imbasnya, kealamian pesona pantai selatan ini masih
sangat terasa dan terlihat jelas. Pantai ini relatif masih bersih dan terjaga.
Warung-warung milik warga berjejer tak terlalu banyak di tepi pantai agak jauh.
Dua sejoli yang ikut misi ini, Nisa dan Ridho. |
Dari anak
tangga tadi setelah mencapai bibir pantai, kami berjalan ke arah kiri untuk
menikmati karang-karang Pantai Wediombo. Jika ingin menikmati pasir putih nan
eksotis, berjalanlah ke arah kanan. Karang-karang yang ada di Wediombo ini juga
tak kalah eksotis. Kami mengagumi kekuatan mahadahsyat yang berhasil memahat
keajaiban alam ini. Siapa lagi kalau bukan Sang Pencipta alam semesta ini.
Berdiri di atas karang, menyaksikan deburan ombak yang memecah karang, tinggi
kemudian memutih mengalir melewati sela-sela karang. Sungguh indah istanamu,
Neptunus.
Larung pesan
kami lakukan. Ini pertama kalinya aku menulis pesan untuk bos kami secara
langsung meskipun hanya beberapa patah kata. Tapi untuk kali ini, si agen satu
memasrahkan prosesi lipat melipat kertas menjadi perahu itu padaku. Kemudian
untuk melarungkannya (lebih tepatnya melemparkannya) dari atas karang, aku
serahkan tugas ini pada agen satu. Dia menerima dengan senang hati. Aku tak
akan pernah lupa senyum itu.
Misi kali
ini sukses dan sangat lancar. Yang jelas senyumnya saat bersamaku atau karena
kekagumannya pada pesona pantai ini akan selalu membuatku tersenyum saat
mengingatnya.
No comments:
Post a Comment