Saturday, June 30, 2012

Alternatif Pengisi Liburan Panjang Mahasiswa

Libur telah tiba...
Libur telah tiba...
Hore...horeee! 
Horeeeeee.....!!
Libur telah tibaaaa....
Akhirnya pada liburan juga ya. Apa kabar kalian semua? Semoga baik-baik di alam sana (loh?). Liburan semester genap emang udah tiba, apalagi buat gue malah udah dari kemaren-kemaren. Secara kampus gue emang paling awal masuk masa liburannya. Dan itu berarti masuknya juga paling awal dong..........(aaaah preeeeet deh kalo inget masuk kuliah lagi)

Terlepas dari hiruk pikuk itu semua, mari kita berbagi tips untuk menghabiskan liburan yang hampir 3 bulan ke depan ini. Gak mungkin kan lo ngabisin waktu 3 bulan libur cuma buat ngendon di rumah? Hibernasi sepanjang waktu? Yang ada jadi kepompong terus keluar kupu-kupu. Iya kalo keluarnya kupu-kupu, kalo kumbang kotoran gimana? Item, jorok, agak bulet, menonjol gimanaa gitu. STOP! Hahaha.

Gue mau share aja tentang apa yang gue lakuin, mau lakuin dan udah gue lakuin selama liburan panjang ini. Yah, itung-itung bisa buat referensi buat blogwalker, pembaca, penulis, pengarang, penyair, politikus, pecinta alam, psikolog, dekaka yang sengaja atau gak sengaja mampir ke blog gue ini.

Ngiter-ngiter naik kendaraan umum. Mungkin ini terdengar aneh buat kalian ya. Pasti belum pernah nyobain kan? Makanya coba dulu baru komentar. Naik kendaraan umum keliling kota, bisa naik bus (kalo di Jakarta naik Trans Jakarta), kereta (ada Commuter Line). Mau jalan-jalan keliling kota ya ini alternatifnya. Bisa aja secara gak sengaja nemu tempat-tempat unik yang belum pernah keliatan sebelumnya di kota lo, ya kan? Sekalian wisata sosial juga loh. Mode transportasi umum kan memang alternatif sebagian besar warga kota. 


Ngeceng ke perpustakaan. Ada berapa banyak perpustakaan yang sudah pernah lo kunjungin sepanjang hidup lo? Berapa perpustakaan yang udah lo sambangin di kota lo sendiri? Kalo jawabannya masih di bawah 20, itu menunjukkan emang lo bukan orang yang demen perpustakaan (abaikan parameter ini, cuma buat gue). Bener, buat gue wisata perpustakaan jadi minat baru yang menyenangkan sekaligus menambah wawasan. Berkunjung ke perpustakaan, apalagi yang tempatnya nyaman dan cozy abis pasti akan bikin kita merasa betah dan ketagihan untuk ke sana lagi. So, bisa dicoba deh, buat lo-lo pada yang pengen hunting perpustakaan dan menambah daftar bacaan lo, cobain ini. Mulai dari kota lo sendiri, baru merambah ke tempat-tempat lain.


Nge-net. Bahasa gaul dari main internet. Siapa sih anak gaul sekarang yang gak doyan sama ini. Apalagi buat abege-abege labil yang keranjingan media sosial semisal fesbuk atau twiter. Kalo mereka udah onlen dijamin deh bakal betah berjam-berjam bahkan seharian di depan laptop, pc, tablet, atau handphone-nya. Tapi inget ya temen-temen, jangan terlalu berlebihan main internet. Tetep inget kesehatan, jangan lupa makan, istirahat dan bersosialisasi dengan kerabat sekitar juga penting. 


Baca, nulis. Dua hal ini emang salah satu hobi gue. Kalo udah ada bahan bacaan aja, bisa seharian buku itu gue lahap sampai lupa makan demi nyelesein bahan bacaan tersebut (jangan dicontoh). Membaca emang satu hal yang bikin otak kita fresh sekaligus bekerja keras. Menulis, juga emang sidejob gue. Apapun, kapanpun, dimanapun, kalo lagi pengen nulis, ya nulis. Dan jangan sembarang nulis. Kalo bisa sih nulis yang menghasilkan, bisa nulis cerpen, novel, artikel terus dikirim deh ke majalah, surat kabar atau penerbit. Siapa tahu beruntung terus diorbitin kan? Bisa juga kalo pas ada lomba-lomba penulisan (cerpen, novel, karya tulis, flash fiction, fiksi mini, dsb) kita ikut aja. Gak ada salahnya. Justru akan melatih kemampuan kita. Inget loh, menulis dan membaca itu dapat melatih daya analisis dan imajinasi seseorang.

Musik. Musik itu luas, seluas musik itu sendiri. Kalo gue tertarik dengan irama jazzy, ethnic dan blues. Dan gue selalu terkendala alat kalo pengen main musik. Jadi, ya seringnya cuma main gitar, iseng nyiptain lagi, ngaransemen lagu juga, direkam sendiri, dengerin sendiri, sukur-sukur kalo ada yang minta voice note, ya gue kasih deh. terus pasti deh, dapet pujian. Dibilang, mbar lo berbakat juga main gitarnya. Lagu lo bagus coba rekam yang lebih bener lagi. Cukup interesting sih buat gue.


Magang atau part-time. Ini nih yang sering dilakuin sama temen-temen gue kalo pas libur kuliah. Selain menambah pengalaman dunia kerja juga dapet income yang lumayan laah buat kocek mahasiswa. Dan yang terpenting sih, ngerasain bisa dapet duit sendiri dari kerja sendiri terus dinikmati sendiri tuh LUAR BIASA. Coba aja deh, buat lo yang pengen ngerasain. Magang lah sesuai dengan minat dan bidang lo, atau lintas bidang juga tak masalah selama lo bisa meng-handle-nya. It will gonna be ok if you belive you can do anything with your passion and keep hardworking!


Do the project. Definisi proyek itu macem-macem ya dan luas. Kalo buat mahasiswa macem gue sih proyek itu bisa berarti ngurusin kepanitiaan di kampus, ngerjain jobdes sebagai bagian dalam organisasi intra/ekstra kampus, ngerjain proyek sesuai bidang lo bareng tim, ikutan lomba (semisal PKM, Program Kreativitas Mahasiswa) bareng tim, dsb. Itu bisa juga untuk mengisi liburan kita loh, apalagi bisa menghasilkan juga. Itung-itung buat nambahin uang saku dan lagi bisa jadi proyek jangka panjang. Luar biasa bukan kalo emang lo mau memulai perubahan besar dalam hidup lo mulai dari: sekarang!


Backpacker-an. Bisa domestik bisa juga luar negeri. Tergantung persiapan yang kita lakukan. Tapi alangkah indah dan baiknya sebelum berkunjung ke luar negeri, kita nikmati dulu panorama alam negeri kita tercinta ini, Indonesia. Kita punya banyak tempat-tempat alternatif buat para backpacker yang menarik, semisal Karimunjawa, Wakatobi, Lombok, Maluku, Bunaken, Belitong, Kep. Seribu, pokoknya dari ujung Sabang sampai Merauke, Indonesia punya banyak hidden-tourism yang layak dan patut untuk dikunjungi.


Ayo bikin liburan ini lebih bermakna dan bermanfaat, setidaknya buat diri lo sendiri! 

Monday, June 18, 2012

M[alay]sia, Negeri Absurd yang Patut Dikasihani



Trending topic twitter sejak semalam (17/6)
News hari ini (18/6) seputar politik-budaya sedikit memanas. Bukan soal korupsi seperti makanan sehari-hari masyarakat Indonesia lewat media massa tapi justru hal yang mengusik jati diri bangsa ini. Ya, untuk ke sekian kalinya Malaysia mengklaim kebudayaan asli Indonesia. Kali ini tari Tor-Tor dan alat musik Gondang Sambilan yang merupakan khasanah bangsa Indonesia dari tanah Batak, Sumatera Utara.


Media massa berkoar, makanan empuk rating berita hari ini seputar klaim Malaysia. Masyarakat pun mengutarakan pendapatnya lewat berbagai media dan jejaring sosial. Sejak semalam trending topic twitter diisi oleh sejumlah statement orang Indonesia. Dear Malaysia, Tor Tor, #TorTorPunyaIndonesia mengisi trending topic twitter bahkan sampai tadi pagi ternyata masih juga bertengger di sana.

Wajar memang ketika apa yang kita miliki diklaim (diakui milik) oleh pihak lain. Pasti kita akan berjuang dengan menggebu-gebu bahwa itu memang milik kita. Bukan demikian, saudaraku? Kita, orang Indonesia memang cenderung suka heboh, sensitif dan kagetan. Ketika ada hal yang mengusik pribadi atau jatidiri, pasti akan langsung menjadi hal ‘panas’. 


Klaim Malaysia ini sudah yang ke-23 kalinya terhadap budaya kita. Setelah Reog, Angklung, Kain Ulos, Motif Batik Parang, lagu Jali-Jali, Tari Pendet, lagu Rasa Sayange, dan sebagainya, kini giliran budaya Batak, Tari Tor-Tor dan alat musik Gondang Sambilan. Kita patut bertanya, apa sebenarnya yang terjadi? Sebelum mengoreksi orang lain kan alangkah baiknya kita introspeksi ke dalam diri kita sendiri. 


Jika kita bercermin pada kasus-kasus klaim negeri tetangga ini sebelumnya, sepertinya memang ada yang salah dengan kita, orang Indonesia. Indonesia, negeri dengan berjuta pesona khasanah budaya dan surganya kesenian-kesenian yang sangat eksotis di mata dunia. Tapi dengan kekayaan budaya itu, rasa memiliki dan mencintai kita masih kurang. Apalagi di tengah arus globalisasi dan cenderung mulai kebarat-baratan, dewasa ini tidak sedikit generasi muda Indonesia yang enggan mencintai, menghargai apalagi sampai mempelajari budaya daerah. Jika sikap itu tidak muncul, bagaimana budaya daerah bisa tetap lestari di tengah gerusan jaman? 


Sebelum ada klaim Malaysia terhadap budaya kita, semisal tari Tor-Tor atau alat musik Gondang Sambilan, memang kita pernah tahu atau ingin tahu tentang produk budaya itu? Pernahkah kita sadar jika alat musik yang bernama Gondang Sambilan itu ada? Kebanyakan dari kita, khususnya generasi muda, akan menjawab “sejujurnya saya juga baru tahu sekarang”. 


Begitulah keadaannya, kita berkoar-koar ketika budaya kita diklaim negara lain tapi tak pernah peduli keberadaannya apalagi sampai pada tahap melestarikannya. Mungkin ini lebih baik daripada tidak pernah tahu sama sekali akan adanya budaya yang diklaim itu. Sedikit banyak, orang Indonesia juga harus berterimakasih pada m[alay]sia, karena adanya klaim ini masyarakat Indonesia sadar bahwa ternyata masih memiliki tarian yang bernama Tor-Tor dan alat musik yang bernama Gendang Sembilan. Cukup ironis memang tapi memang sepantasnya kita mulai peduli dengan apa yang memang menjadi milik dan hak kita, orang Indonesia.


Terkait dengan klaim ini, kita juga patut kasihan dengan Malaysia. Negeri yang miskin jatidiri dan sedang berusaha mencarinya. Mereka mengaku etnis melayu tapi tak ada unsur budaya milik mereka yang menjadi identitas. Mereka juga negeri yang too ambitious tapi terlalu naif juga dengan jargonnya, Malaysia Truly Asia, ingin menjadi negara yang merupakan miniatur asia dalam artian semua unsur asia ada di Malaysia. Bagaimana mungkin suatu negara yang tak beridentitas jelas seperti ini bisa menginjak-injak harga diri bangsa Indonesia. Kita cukup tertawa saja melihat klaim yang Malaysia lakukan pada budaya-budaya kita.


Mereka hanya bisa memproduksi dan mempelajari tapi jiwa dari kesenian dan budaya tersebut hanya kita (orang Indonesia) yang memilikinya. Hakikat sebuah budaya adalah bisa hidup ketika ada jiwa (soul) di dalamnya. Kitalah yang memberi jiwa pada setiap produk budaya yang dihasilkan, Malaysia tak akan pernah bisa.


Akantetapi ini bukan pembenaran juga bahwa kita abai terhadap apa yang kita miliki. Kita tidak boleh lengah. Momentum ini, kita khususnya generasi muda yang visioner harus bisa merekonstruksi pemikiran kita. Harus mau belajar, memahami, peduli dan tanggap pada budaya daerah kita, minimal budaya daerah masing-masing. 


Khasanah bangsa ini, harga mati, harus kita lestarikan sekuat tenaga. Ada banyak cara untuk mengembalikan eksistensi budaya daerah yang maujud menjadi khasanah kebudayaan nasional ini. Bisa dengan mulai belajar seni-seni tradisional, menggelar event-event budaya daerah, menghidupkan kembali pusat-pusat kajian budaya daerah, dan bukan tidak mungkin kita mengajukan hak paten tentang khasanah budaya kita. Pada intinya, kembali pada sikap, menjaga dan melestarikan apa yang memang menjadi hak milik kita. Sederhananya demikian.

Jika bukan kita, siapa lagi? Sekarang atau menyesal selamanya!
Tari Tor-Tor, sumber: tobaphotographer.com

Alat musik Gordang Sambilan, sumber: 4.bp.blogspot.com

Friday, June 8, 2012

Book of Spells: Inovasi Baru Tante Rowling


Scene dalam E3 Sony, Book of Spells by J.K. Rowling
Temen-temen denger deh (baca maksudnya), udah pada tau belom baru-baru ini Tante JK Rowling baru aja nelorin inovasinya tentang dunia sihir kebanggaan kita, Harry Potter? Bukan...bukan Pottermore, kalo itu sih udah lumayan basi. Yang ini lain lagi. Jadi, ceritanya Tante Rowling kerjasama bareng Sony bikin buku cerita interaktif (interactive storybook), lebih tepatnya sih kayak game gitu deh yang diberi judul "Book of Spells"


Yap! Dari namanya aja udah ketauan kan kalo karya Tante Rowling yang satu ini pasti tentang mantra-mantra sihir. Tapi yang ini emang bener-bener magic loh, soalnya beneran kita dikasih magic wand dan dipake buat melakukan mantra di atas buku mantra itu. Ishh...bikin penasaran aja.


Trailer udah ada juga di Mak Youtube tuh, ada banyak. Ada beberapa yang menyesatkan juga tuh trailer. Soalnya gak jelas nerangin gimana wujud Book of Spells-nya, malah kayak memberi gambaran sihir tentang sihir. Tapi ada yang cukup jelas menggambarkan kalo sebenernya Book of Spells dari E3 Sony ini adalah sejenis PS + TV Gamer yang digunakan bersamaan. Jadi, kita tuh kalo maininnya ya kayak main PS, pake stik (yang lebih mirip senter) tapi nanti di TV Gamer itu keliatannya kita megang wand gitu. Terus main-main deh pake mantra, buat ngancurin beberapa objek sihir sampe kita menang beberapa stage. Dijamin seru abis...pengen nyobain...!!!



Nih contoh trailernya...(liat aja pasti bikin ngilerrr...)









Thursday, June 7, 2012

Kimi no Koto ga Suki Dakara, Banget Deh!


jika kamu merasa bahagia
semoga saat ini kan berlanjut
selalu selalu selalu ku akan terus berharap
walaupun ditiup angin
kuakan lindungi bunga itu
cinta itu suara yang
tak mengharapkan jawaban
tapi dikirimkan satu arah
dibawah mentari tertawalah
menyanyi menari sebebasnya
karena kusuka suka dirimu
kuakan selalu berada disini
walau didalam keramaian
tak apa tak kau sadari
karena kusuka suka dirimu
hanya dengan bertemu denganmu
perasaanku jadi hangat
dan menjadi penuh
disaat dirimu merasa resah
berdiam diri aku mendengarkan
kuberi payung yang kupakai tuk hindari hujan
air mata yang terlinang lirik diambil dari jkt48.org
kan ku seka dengan jari di anganku
cinta bagai riak air
meluas dengan perlahan
yang pusatnya ya dirimu
walaupun sedih jangan menyerah
kelangit!
impian!
lihatlah!
kapanpun saat memikirkanmu
bisa bertemu kebetulan itu
hanya sekali dalam hidup
kupercaya keajaiban
kapanpun saat memikirkanmu
akupun bersyukur kepada tuhan
saat kutoleh ke belakang
ujung kekekalan
karena kusuka suka dirimu
kuakan selalu berada disini
walau didalam keramaian
tak apa tak kau sadari
karena kusuka suka dirimu
hanya dengan bertemu denganmu
perasaanku jadi hangat
dan menjadi penuh
ujung kekekalan
Seeettt! Kaget sendiri gue bisa-bisanya mosting lirik lagunya JKT48. Hahaha. Secara yang pertama gue salut aja sama girl band satu ini. Mereka membawa aliran J-Pop dan personelnya itu loh, banyaaaaak (gak pake banged pake 'd'). Salutnya lagi mereka itu kan sister group-nya AKB48 di Jepang, jadi mau gak mau (dan emang mau sih) mereka jadi sering tur ke luar negeri yang ada sister grup-nya AKB48 juga, termasuk pastinya Jepang. Wuasyeem, gue aja pengen banget main ke Jepang tapi udah keduluan sama mereka (oke ini gak nyambung juga sih sebenernya).

Alasan kedua gue mosting lirik ini, Kimi no Koto ga Suki Dakara (versi Jepang), Karena Kusuka Dirimu (versi JKT48 dooong...) ya karena menurut gue sih liriknya oke punya, kece abis dan yang jelas nih...filosofis. Yah, percaya nggak percaya sih ya urusan lo itu lah ya. Tapi menurut gue sih emang demikian. Kalo mau protes, protes aja sini sama gue. Datengin gue! (kalo cewek, usia 17-20 tahun, penampilan terserah, yang penting menarik, muka enak diliat...jangan lupa mau ya jadi pacar gue? wahahaha, gila!)

Oke, apapun perdebatan lo soal ini, akam gue jawab. Alasan gue bilang lirik lagu ini cukup filosofis. Beberapa alasan yang gue kasih mungkin tidak cukup memuaskan, tapi paling gak cukup sebagai gambaran deh ya.


  1. Lagu ini dari bait pertama aja udah bikin gue merinding, bukan karena takut tapi karena liriknya yang buat gue itu suatu pelajaran banget. Disitu tertulis jika kamu merasa bahagia semoga saat ini kamu lanjut, selalu selalu selalu ku akan terus berharap. Mengajarkan gue untuk tidak cepat merasa puas atas apa yang udah gue capai tapi teruslah berharap untuk menjadi lebih baik.
  2. Liriknya pun mengajarkan gue dalam hal filosofi cinta, bahwa cinta itu satu arah dan tak mengharapkan jawaban. Ketika kita mencintai sesuatu, niatilah bahwa kita benar-benar mencintainya secara ikhlas dan tidak berlebihan. Kita tidak perlu berharap lebih dia akan membalas perasaan kita yang penting ungkapkan cinta itu dengan tindakan bahwa kita mencintainya, jangan hanya sebatas perasaan yang dipendem sampe berjamur. Itu malah gak ada gunanya. Kalo udah mraktekin ini sih, menurut gue gak bakal gak mendapat balasan, (tentunya manit ataupun pahit tergantung sikon ya...haha).
  3. Memang yang namanya orang sedang dalam kondisi jatuh cinta, bawaannya itu aneeeeh mulu perasaannya. Makan gak keruan, tidur gak bisa merem, boker gak enak, jongkok gak bisa sambil selonjoran (yaiyalaah...) dkk deh. Dan itu pun tersirat di lirik lagu ini, walopun (misalnya nih misalnya) gue hanya melihatnya dari jauh dan orang yang gue suka itu gak sadar kalo gue ada di deketnya, gue merasa itu cukup untuk saat itu. Gue akan tetep ada disana, melihatnya, melihat senyumnya, ketawanya, cara duduknya, caranya ngomong (eitttts keterusan...).
  4. Optimis dan pantang menyerah, itulah nilai berikutnya yang tersurat di lirik lagu ini. Walupun sedih jangan menyerah! Ke langit impian, lihatlah! Ketika kita merasa menyerah dalam usaha, lihatlah ke atas, mereka yang sukses yang berhasil dengan segala usaha dan jeri payah mereka. Tapi di sana mereka tampak indah, dan ke sanalah kita akan bergabung. Kebahagiaan butuh perjuangan, optimis dan pantang menyerah.
  5. Keajaiban datang hanya disaat kita benar-benar mengharapkannya. Kapanpun saat memikirkanmu, bisa bertemu kebetulan itu. Hanya sekali seumur hidup ku percaya keajaiban. Di dunia ini memang menurut gue gak ada yang namanya kebetulan. Sekecil apapun kejadian, pasti ada sebab yang mendahuluinya. Bahkan daun yang jatuh dari pohonnya pun sudah direncanakan sebelumnya. Jadi, pastikan dalam hidup, kita harus bener-bener mempersiapkan diri untuk masa depan, untuk hidup kita nantinya. Keajaiban akan datang setelah kita benar-benar tahu makna kehidupan itu bagi kita. 
  6. Rasa cinta, sekecil apapun itu selalu menimbulkan kehangatan yang sulit rasanya diungkapkan dengan hanya 26 huruf alfabet. Perasaan itu tak pernah bisa dikontrol bahkan oleh si pemiliknya sendiri, dan sampe saat ini gue gak tahu siapa sejatinya pemilik cinta itu. Cinta itu datang di saat kita mungkin mengharapkannya dan kadang justru sebaliknya, di saat yang tak pernah kita duga sebelumnya.
Dan yang terakhir, pelajaran berharga buat gue khususnya adalah bahwa baik AKB48, JKT48 dan sister grup-sister grup lainnya bisa tumbuh dan sukses karena mereka berjuang bersama. Mereka tidak segan untuk saling berbagi. Ini yang paling berkesan buat gue, bahwa hidup sesederhana apapun itu yang terbaik darinya adalah saat bisa saling berbagi.



Download:
JKT48 - Karena Kusuka Dirimu (kimi no koto ga suki dakara)
AKB48 - Kimi no Koto ga Suki Dakara

Monday, June 4, 2012

The Power of Post-It


Contoh Post-it notes, sumber: www.officekitten.co.uk

Tahu Post-It kan? Itu loh kertas-kertas kecil yang (umumnya sih) warnanya kuning, ada juga warna-warna lain, yang di salah satu sisinya ada bagian lengket yang bisa ditempel di manapun. Sekarang mau diapain nih Post-It itu? Sekarang saya pengen share pengalaman aja tentang Post-It satu ini.
Kenapa saya kasih judul artikel ini The power of “Post-It”? Itu berkaitan dengan teknik pengembangan ide dalam diskusi yang pernah saya lakukan yang (bener-bener) manfaatin Post-It ini. Kami menggunakan Post-It sebagai media untuk menyampaikan ide-ide baru mengenai topic yang kami diskusikan. Kelompok kecil diskusi kami ini membahas mengenai “Bagaimana untuk menciptakan strategi pengembangan media massa yang berbasis pada pembaca di era IT”.
Kemudian kelompok kami diberi satu pak Post-It dan diberi waktu 15 menit untuk menuliskan ide, solusi dan berbagai aspek yang mungkin dilakukan sesuai dengan topic tadi itu. Setelah 15 menit berlalu, ketua kelompok menyuruh masing-masing member untuk menempelkan Post-It yang sudah terisi tadi ke whiteboard yang disediakan. Selesai semua ini, kelompok kami mereview catatan-catatan yang tertempel itu dan mengelompokkannya sesuai temanya, misal; ide-ide yang berkaitan dengan perangkat IT, atau sumber daya manusia dan sebagainya.
Logo Post-it
Apa yang kami lihat selanjutnya? Duplikasi ide mungkin saja terjadi kan. Nah ini mengindikasikan bahwa idea tau solusi yang demikian (kemungkinan besar) bisa relevan dengan topik diskusi kami. Akhirnya, kami bisa menemukan langkah strategis yang baru berdasarkan diskusi yang kami lakukan yang menggunakan metode yang menurut kami juga baru sih. Hehe. Unik, tapi bisa membuktikan bahwa dalam menyelesaikan suatu masalah bisa juga dengan cara yang fun. That’s it!

Be Curious, Wajib Nih!


sumber: ralfschwartz.typepad.com

Untuk jadi orang yang kreatif, kita perlu nih buat selalu mengembangkan atau memperluas wawasan otak kita. Setuju gak? Harusnya sih setuju, karena emang dua hal itu sangat erat kaitannya. Gimana kita bisa disebut kreatif atau melangkah untuk jadi orang kreatif kalo gak tau apa-apa atau gak memahami banyak hal, apalagi untuk hal sepele. Kalo hal-hal sepele aja kita gak tau, kadang justru kita kesulitan untuk memahami hal-hal yang lebih besar.
Untuk itu, kita (sangat) perlu nih secara teratur untuk belajar atau memahami atau paling gak ngerti deh tentang sesuatu yang balu eh baru maksudnya. Buat apa kita harus mempelajari hal-hal baru seperti itu? Jawabannya mudah; it will keeps your mind fresh and makes it easier to relate between different topics. Nah, ketauan kan gimana pentingnya untuk tau menahu hal-hal baru di sekitar kita misalnya. 
So, make it habit untuk belajar sesuatu yang baru setiap saat, entah itu bahasa yang tidak sehari-hari kita gunakan, hobi baru atau topic-topik yang menarik di sekitar kita. Ada begitu banyak hal baru yang bisa kita pelajari di dunia ini kalo kita niat dan mau untuk secara sungguh-sungguh jadi orang yang lebih berwawasasn dan…kreatif tentunya.
Nah, sekarang ketauan kan gimana kaitannya antara memperluas wawasan dengan karakter kreatif dalam diri kita? 
So, what you can learn about it? How does this new topic relate to what you already now?