Thursday, November 24, 2011

Fenomena Manusia Abad 21 (Part I, sebuah pengantar)


Akankah Neutrino Menggugurkan Einstein?
"JENEWA, KOMPAS.com - Adanya partikel yang bisa bergerak melebihi kecepatan cahaya tampaknya semakin bisa dibuktikan. Laboratorium Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) baru saja melakukan eksperimen ulang tentang kecepatan gerak neutrino.
Hasil eksperimen tentang pengukuran kecepatan neutrino pertama kali diumumkan September 2011 lalu. Hasil menunjukkan bahwa neutrino bergerak 20 per 1 juta lebih cepat dari kecepatan cahaya. Para ilmuwan melakukannya dalam program Oscillation Project with Emulsion-tRacking Apparatus (OPERA), dengan cara menembakkan neutrino dari laboratorium CERN di Jenewa ke Gran Sasso National Laboratory, Italia, menempuh jarak 730 kilometer di kedalaman 1400 meter di bawah tanah.
Hasil penelitian itu membuat geger karena selama ini dunia fisika meyakini, sesuai pendapat Albert Einstein, bahwa tak ada partikel yang bergerak melebihi kecepatan cahaya yang sebesar 299.792 kilometer per detik atau dibulatkan menjadi 300.000 km per detik. Beberapa kalangan ilmuwan menanggapi skeptis.
Ekeperimen ulang yang telah mendapatkan hasil sesuai eksperimen awalnya. CERN mengumumkan hasil eksperimen ulang ini pada Jumat (18/11/2011) lalu. Mereka mengatakan bahwa eksperimen ulang dilakukan dengan jauh lebih teliti. Ilmuwan benar-benar melihat waktu awal saat neutrino mulai ditembakkan.
"Pengukuran detail dan melihat implikasi yang mendalam dalam fisika, membutuhkan ketelitian yang tinggi. Hasil postif membuat kita makin percaya diri," kata Fernano Ferroni, predisen Institut Penelitian Fisika Nuklir Italia seperti dikutip AP, Jumat
Dengan hasil penelitian ini, kemungkinan kebenaran hasil penelitian CERN semakin bisa dibuktikan. Jika satu saja lembaga penelitian di luar CERN yang berhasil melakukan eksperimen analog dan mendapatkan hasil yang sama, maka keberanaran tentang neutrino bisa dibulatkan dan implikasinya akan menggugurkan pendapat Einstein. Akankah neutrino menggugurkan Einstein?

Saya ingin melihat fenomena tersebut bukan untuk menganalisis, mengomentari atau bahkan membantah. Sekedar dalam taraf pemahaman saya sebagai orang sosial. Dunia sains adalah lembah dan hilir dari kehidupan alam jagat raya ini. Jika kita telisik lebih jauh, bagaimana segala gejala alam yang terjadi di alam ini seolah-olah selalu ingin dibuktikan secara ilmiah. Siapa pelakunya? Manusia. Benar, makhluk satu ini memang sebagai makhluk badani yang tidak dan selalu merasa ingin tahu. Pada hakikatnya memang demikian.

Relativitas setiap manusia memang berbeda dari tingkat kecenderungannya dalam menangkap dan memahami suatu fenomena. Ada yang hanya melihat segala hal dengan cara membuka mata saja, ada yang merasakannya sebagai sebuah komunikasi spiritual, ada pula yang memahaminya secara kontekstual. Kemudian pada taraf yang lebih implisit, mereka yang memahami segala gejala dengan semua indera yang dimilikinya.

Kepuasan. Satu hal yang tidak pernah manusia dapatkan di dunia ini. Tidak pernah satu orang pun di dunia ini yang akan merasa puas dengan apa yang ada dalam dirinya. Selalu meras kurang dan menuntut lebih. Itulah manusia. Mengapa saya mengambil artikel tentang eksak di atas padahal yang saya bicarakan justru menyimpang jauh dari penemuan terbaru CERN di atas. Sebuah anomali tengah berlangsung di sini. Ketika seseorang menganggap teorinya tak terbantahkan oleh argumentasi apapun, betapa mereka di luar sana tengah berjuang untuk mematahkan korelasi tersebut.

Terus belajar, dan .... (isi sesuai pemahaman masing-masing)

Wednesday, November 23, 2011

Fenomena di Sekitar Kita: Ibukota, Begitu Dekat (Perjalanan Kampung Rambutan-Karawang Part II)

Ngepost lagi! Menuangkan ide yang kemarin sempet terputus di Part I karena peralihan topik pembicaraan. Topik pembicaraan yang tentang perjalanan gue dari Kampung Rambutan-Karawang dengan armada bus Agra Mas yang...ehm...cukup mengesankan dan menggelinjangkan (oke ini lebay lagi).

Di Part I yang sebelumnya kemarin kan gue udah nyeritain atau lebih tepatnya memamparkan tentang fenomena angkutan kota di ibukota tercinta ini. Nah sebenernya bukan itu yang mau gue omongin. Tapi ini tentang seseorang, sesosok manusia yang cukup menggetarkan penumpang yang satu bus dengan gue waktu itu. Bukan dilihat penampilannya atau gayanya, yah karena emang penampilannya biasa saja laiknya pengamen jalanan.

Bukan, bukan pengamen. Orang itu mengaku sebagai seniman jalanan, yang tergabung dalam komunitas seniman jalanan asuhan IKJ dan ustad jefri (katanya..) Oke itu gak penting. Yang penting itu tentang materi yang dia omongin, apa yang dia paparkan tentang hakikat orang baik. Bener-bener gak nyangka orang seperti itu bisa mengungkapkan sebuah kasus pada taraf hakikatnya, bukan sekedar mengambang di permukaan tapi langsung mengena. Itu sih untuk orang yang memikirkannya, bukan sekedar masuk kuping kiri keluar kuping kanan.

Apa yang gue tangkep dari ceramahnya selama perjalanan yang memakan hampir satu jam itu terkait tentang ORANG BAIK di negeri ini. Bagaimana dia menjelaskan bahwa hakikat orang baik itu ialah orang yang bisa menyeimbangkan pola sikap BENAR dan SANTUN. Dua hal yang tidak bisa dipisahkan jika seseorang ingin dinilai baik oleh orang lain. Tidak bisa tidak. Jika dua komponen itu berjalan sendiri-sendiri, tidaklah mungkin orang bisa disebut baik seutuhnya.

Contohnya saja, orang benar. Orang yang hanya bertindak dengan mengacu pada benar dan salah saja tetapi pada pelaksanaannya tidak dibarengi dengan sikap santun, itu hanya akan mengurangi bahkan menghilangkan pemahaman masyarakat tentang hakikat kebenaran itu sendiri. Konkretnya, demo akhir-akhir ini yang dibarengi dengan tindakan anarkis. Apa yang para demonstran perjuangkan pada hakikatnya adalah sesuatu yang benar pastinya. Menunut perbaikan, perombakan, peninjauan ulang, pemahaman mendasar, perjuangan hak asasi, dan sebagainya. Tapi ketika dilakukan dengan cara yang tidak santun (baca: kekerasan, tindak anarkis, perusakan dsb), itu justru menurunkan empati dan pemahaman masyarakat tentang kebenaran yang mereka perjuangkan. Masyarakat justru akhirnya mengutuk tindakan anarkis semacam itu karena memang tidak dibenarkan segala sesuatu yang berbau anarkis. Apa yang didapat dari tindakan semacam itu? Sia-sia belaka, apa yang mereka perjuangkan belum tentu terwujud. Justru tindakan mereka menjadi list buruk bagi masyarakat secara umum yang tidak memahami sesuatu secara lebih dewasa dan intelektualis.

Kemudian, orang santun tapi tidak benar. Contoh nayatanya gampang di negeri ini. Para penipu, rentenir, koruptor, mafia-mafia pajak (senayan), dan para gembong-gembong bertangan besi yang merampas hak-hak rakyat kecil di negeri ini. Mereka terlihat santun dan berwibawa di depan dan luarnya. Akantetapi, di belakang dan hatinya, tersimpan niat licik, picik dan menjijikan yang tertanam karena apa yang dia jalankan samasekali tidak ada unsur kebenaran. Memang untuk kasus yang kedua ini, pelaku lebih mudah berlenggang di lingkungan masyarakat karena jabatan dan kekuasaan yang biasanya mereka punyai. Malunya jadi bangsa Indonesia ketika kita mencermati kasus-kasus semacam itu. Bagaimana mereka seolah-olah tega dan memang sudah terjadi, memakan daging darah saudara sendiri.

Ironi yang terjadi di negeri ini. Untuk kita generasi muda sudah selayaknya untuk memulai sesuatu yang baru. Menanamkan pemahaman kebaikan dengan dua komponen utama yang harus dijalani. Jangan sampai ada ketimpangan atas salah satunya.

Catatan penting! Jangan pernah melihat orang dari luarnya saja. Ketika kita melihat pengemis, pengamen jalanan yang menurut kita mungkin kurang beradab dan sejenisnya, kadang dari mereka justru kita mendapat pelajaran moral yang selama ini jarang atau tidak pernah kita dapat dalam lembaga pendidikan formal. Belajarlah dari pengalaman untuk generasi Indonesia yang lebih baik!

*Agra Mas, Kampung Rambutan-Karawang 12 November 2011


Friday, November 18, 2011

Paradoks Alami Hidup

_kembali seperti sediakala. aku suka dengan kehidupan seperti ini. kehidupan yang labil. kehidupan yang dinamis. kehidupan yang penuh dengan intrik dan masalah. mungkin orang sering berpikir, mengapa orang lain begitu santai dan begitu beruntung dengan kehidupan mereka. itu pandangan yang sama sekali salah. di satu sisi, memang tidak ada hidup yang begitu sempurna tanpa gejolak. dan apa gunanya hidup kalau begitu monoton? disisi lain orang selalu menginginkan kesempurnaan dalam hidupnya. paradoks kehidupan yang akan tetap abadi selama manusia masih menjadi penghuni dunia fana ini.

_aku tumbuh, belajar, menjalani dan mengamati dari hidupku sendiri dan sebagian dari pengalaman visual yang aku alami sendiri. setiap jengkal pengalaman begitu berarti. aku merasa begitu beruntung dan bersyukur atas semua yang sudah ataupun sedang aku alami. bersyukur, bersyukur dan bersyukur. itulah hakikat manusia di dunia. jalani yang terbaik dan semoga kita semua akan mendapat yang terbaik. wallahu alam.

_aku bersyukur masih diberi kehidupan, sgala nikmat dan berkah dari-Mu. Rabb.

Fenomena di Sekitar Kita: Ibukota, Begitu Dekat (Perjalanan Kampung Rambutan-Karawang Part I)

Semakin mengembang! Masing-masing bergerak menjauh, ingin meledak. Akhirnya ...nyungsep! Kasian. Sepertinya gue harus banyak belajar dari lo deh. Belajar melihat dunia lebih nyata dan terbuka. Bukan apa-apa karena memang gue belum begitu paham tentang itu. Oke! Kali ini gue rada bosen juga sih kebanyakan ngomongin lo, padahal gue juga gak tahu apa lo mikirin gue apa enggak. Think simple boy, uhm sekarang gue cuma mau nge-share apa yang gue denger kemarin, tepatnya ketika naik bus kota jurusan Kampung Rambutan-Karawang.

Singkat cerita, haha, kemarin itu emang gue lagi rada gak enak badan. Lemes, kehilangan banyak hal, hampir kena gejala 'tipes', lengkap deh. Jadi, gue mutusin pengen ke rumah kakak gue di Karawang buat nenangin pikiran plus istirahat nge-rileks-in badan. Karena emang gue gak bawa motor, seperti tadi gue bilang, akhirnya gue naik bus kan.

Sebenernya gak ada yang menarik dari busnya. Gue naik armada bus, sebut saja namanya 'Agra Mas', lumayan lah masih pake AC, jadi ya gak kepanasan. Bukan, bukan soal fasilitas kok yang mau gue bicarain. Ehm, tapi ngomong-ngomong soal fasilitas, kayaknya penting juga tuh disorotin. Sebagai perbandingan, bisa kita lihat ya buat temen-temen yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Terutama yang 'bismania' atau 'angkotmania' pasti paham apa yang mau gue omongin.

Masalah fasilitas dan kelayakan sarana angkutan kota di Jakarta sepertinya menjadi hal nomor sekian bagi para penyedia trayek angkutan. Bahkan mungkin nomor terakhir, yang penting angkotnya bisa jalan dan setoran lancar. Tanpa memerhatikan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang yang seharusnya dan memang harus jadi tanggung jawab mereka.

Jika kita perhatikan, secara mata terbelalak menelanjangi bagaimana sistem angkutan ibukota, fenomena yang terlihat adalah; angkot yang sudah tidak layak pakai karena dimakan zaman dan usia, panas pengap dan kotor, jadwalnya tidak jelas (kadang banyak, di lain waktu nunggu sampe sejam dua jam pun gak nemu-nemu), tarif relatif murah (ini salah satu kelebihan), akhir-akhir ini angkot mulai gak aman khususnya bagi kaum wanita (maraknya tindak pelecehan seksual bahkan sampai pada tindak pemerkosaan di angkutan umum), semrawut, terlalu banyak trayek dan armada yang tersedia sangat berlebihan tanpa dibarengi dengan pelayanan yang optimal berorientasi penumpang. Dan segudang fenomena yang tentunya kita masing-masing individu bisa menilai itu tentang sistem transportasi angkutan umum ibukota.

Sebenarnya sudah banyak langkah konkret untuk mengatasi masalah tersebut. Kita lihat saja sekarang ini yang sudah dilakukan pemerintah untuk meminimalisir permasalahan ataupun dampak dari permasalahn tersebut. Diadakannya 'bus way' yang memfasilitasi masyarakat urban Jakarta dengan fasilitas angkutan massal yang nyaman, cepat dan aman. Walopun pada poin yang terakhir, dewasa ini juga mulai kita tinjau ulang lagi. Menunjuk pada beberapa kasus kebakaran armada Trans Jakarta beberapa bulan terakhir ini yang tidak cukup sekali dua kali, bisa kita memberi kesimpulan awal bahwa pengelolaan armada bus Trans Jakarta kurang optimal.

Langkah tepat yang harus dilakukan oleh semua pihak adalah; menjalin komunikasi yang intens dan potensial. Dengan langkah tersebut, jika terlaksana dengan baik oleh semua pihak, niscaya kenyamanan yang masyarakat DKI harapkan dalam hal angkutan massal bisa terwujud. Bagaimana tidak, dengan adanya jalinan komunikasi yang antar semua pihak, entah itu pemerintah, penyedia jasa layanan transportasi, pemilik hak trayek angkutan umum, penumpang dsb tentunya akan paham betul ketikamuncul gagasan tentang suatu kebijakan yang pro semua. Hal itu karena diseminasi informasi yang maksimal ke semua kalangan tanpa terkecuali.

Intinya, dalam perbaikan hal-hal yang sistematis dan rumit, mulaiah kita dengan berpikir sederhana. Memulai sesuatu dengan sederhana, jangan dilebih-lebihkan, lakukan dengan konsisten dan intens, maka akan menghasilkan suatu hasil yang maksimal.

NB: topik yang melenceng jauh dari pembicaran awal paragraf gue, tapi gak apa deh, lumayan berbagi informasi, walopun sulit dimengerti tentunya apa yang gue tulis. Jika lo bingun, gue yakin lo mikir dan oleh karena itu lo pasti akan ngerti. Berpikirlah sederhana tanpa mengurangi batas-batas kritis dan analitis, Kawan.

Wednesday, November 16, 2011

Cerita yang Menguap

Menguap! Dua hari terkapar di perasingan. Terpapar segudang masalah dan pikiran duniawi. Sebenarnya anomali pada diri gue ini sudah bermula dari kurang lebih sebulan yang lalu. Hanya saja, waktu itu mungkin belum cukup bisa untuk menerima--setidaknya memahami--keadaan yang terjadi seolah begitu cepat. Rentetan kilat dan badai elektromagnetik (oke, ini lebay) menggantung dai langit-langit hidup gue semenjak itu.

Ehm, gue gak mau juga sih terlalu detail memaparkan apa yang terjadi. Jadi, cukup banyak kata pengganti yang dipake buat ngejelasin ini semua. Tapi intinya tetep sama. Masalah dan beban yang mulai gue tumpuk sejak sebulan yang lalu cukup banyak mengganggu dan cenderung mengurangi produktivitas gue dalam hal kreativitas. Mau dibilang apa juga boleh. Bayangin aja, selama sebulan ini yang gue lakuin sebagian besar cuma merenung, memikirkan gimana perjalanan hidup gue sama lo. Sehari dua puluh empat jam dan hampir sepertiganya bahkan lebih gue pake buat itu. Ekspektasi gue ke lo sama sekali berubah sekarang. Gue mungkin bejat dimata orang. Di lain sisi, ada dorongan dari dalam yang menuntut gue untuk bersikap realistis. Masih jaman hari gini manja, cowok cengeng? Ehm, semoga itu gak ada dalam kamus gue.

Masa lalu ya biarlah. Kita cuma bisa belajar dari kesalahan. Agar supaya tentunya gak mengulanginya lagi di masa depan. Tapi buat gue sih gak begitu banyak sisi negatif bagi kita. Sebagian besar diri lo jadi sebagian besar yang lain motivasi buat gue selama ini. Itu yang gue pertahanin sampe sekarang. Dan gue juga yakin gak akan pernah bisa untuk dilupain.

Cinta, keadaan, nafsu dan kesempatan. Empat hal yang mungkin jadi kunci di cerita gue kali ini. Empat hal yang banyak memberi warna keajaiban cinta kita. Empat hal yang belum sepenuhnya mendukung hubungan kita. Sebagian dari itu, tertanam dengan sangat luar biasa di alam bawah sadar gue. Sesuatu yang gak bisa dijelasin dengan hanya 200-5000 kata. Pemaparan ilmiah pun, belum bisa menelaah lebih lanjut mengenai gejolak aliran muatan negatif-positif yang terjadi antara kita. Dua kutub yang berbeda muatan tentunya ketika didekatkan akan saling melekat. Namun di sekelilingnya tanpa kita sadari juga, banyak muatan-muatan yang diluar batas kemampuan kita untuk mengendalikannya. Justru menentang aliran negatif-positif kita.

Semua cerita tentang kita. Semua kisah tentang cinta kita. Semua hal terindah antara kita. Semua motivasi tersembunyi antara kita. Semua keajaiban yang kita ciptakan dan sama-sama kita rasakan. Semua spirit yang membuat kita menikmati indahnya hidup. Semua pelajaran yang bisa kita ambil. Semua kesalahan yang sudah kita jalani dan kita bisa memperbaikinya. Semua perjalanan hidup yang begitu mengesankan. Semua cerita tentang kita. Semua itu akan jadi satu. Satu untuk kita. Sekarang ataupun nanti. 

Thursday, November 3, 2011

Owl City, Sebuah Konser Indah


Jakarta - Untuk pertama kalinya musisi Adam Young yang lebih dikenal dengan nama Owl City menggelar konser di Tanah Air. Konser yang digelar promotor JAVA Musikindo itu pun disajikan dengan indah seperti judul album teranyar Owl City.

Jakarta diguyur hujan sejak siang hari pada Jumat (28/10/2011). Hingga menjelang waktu konser yang dijadwalkan pukul 20.00 WIB pun hujan turun dengan derasnya. Begitu pula di arena konser, Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Selatan.

Lewat Twitter, bos promotor Adrie Subono pun menenangkan para calon penonton yang masih dijalan untuk tidak perlu terburu-buru. Owl City dengan sengaja menunda beberapa saat konsernya karena tidak mau melihat fansnya kehujanan dan sakit.

Pukul 20.19 WIB Breanne Duren yang juga anggota tur Owl City memanaskan konser. Breanne berdiri di tengah panggung dengan keyboard di hadapannya. Perempuan berambut panjang itu ternyata juga seorang solois. Suaranya juga sering eksis di lagu-lagu milik Adam. Breanne membawakan lima buah lagu dan mendapat sambutan positif dari sekitar 4.500 penonton konser.

Tepat pukul 21.00 WIB panggung pun terang benderang. Suara kicauan burung diputar. Backdrop sampul album teranyar Adam 'All Things Bright and Beautiful' pun terlihat jelas. Empat buah tiang tinggi dengan lampu moving head di bagian atas berdiri di belakang panggung.

Dua panggung kecil berada di dua sisi untuk masing-masing drum dan programming. Breanne kembali muncul sebagai kibordis dan penyanyi pengiring. Tak ketinggalan Adam juga mengajak serta Laura Musten (biola) dan Hannah Schroeder (cello) untuk menyempurnakan penampilannya.

Adam muncul dengan gimmick bermain drum. Begitu musik pembuka selesai dimainkan, Adam yang tampil sederhana dengan kaos v-neck putih, vest hitam dan celana jeans hitam robek di bagian lutut kiri langsung mengeluarkan ponselnya. Ia menyapa penonton yang tidak berhenti bersorak melihat idolanya akan memulai pertunjukan. Lagu 'The Real World' dari album teranyar Adam pun langsung dimainkan.

"Saya menunggu dua setengah tahun untuk bisa ke sini. Saya tidak pernah menyangka bisa pergi jauh dari rumah dan bisa singgah ke tempat-tempat spesial seperti Jakarta," tuturnya seraya melempar senyum.

Pria berusia 25 tahun itu membuat pembuka yang membuat penonton tercengang. Lagu-lagu miliknya yang cukup sudah dikenal publik disimpan di bagian awal. Berturut-turut 'Cave In', 'Hello Seattle' dan 'Angels' dilantunkan. Dan mengejutkan pula ketika Owl City membawakan lagu technopop mereka 'Deer in The Headlight', dengan perpaduan tiga drummer dan dua keyboardist

"Kalian semua adalah malaikat," teriaknya.

Suara kicauan burung lagi-lagi terdengar di lagu 'Bird and the Worm'. Adam mengambil gitar akustik dan lagu tersebut dipersembahkan dengan apik. Di 'Lonely Lullaby' ia memilih untuk tampil sendiri tanpa band. Suara desir angin dan jangkrik terdengar sebagai backsound ketika Adam mengakhiri lagunya.

"Ya, saya banyak membawa teman-teman saya dari Minnesota. Burung dan jangkrik, ini luar biasa," candanya.

Ia pun mengajak penonton menyanyi bersama di lagu 'Fireflies'. Ia memberikan sedikit sentuhan rock di awal lagu lalu masuk menuju intro. Penonton histeris dan berjingkrak bersama. Adam memberi kesempatan reff pertama untuk dinyanyikan oleh penonton tanpa musik.

"I'm crazy about you," teriaknya.

Selang beberapa lagu, Adam membawakan 'Galaxies' dan 'Alligator Sky' versi duetnya dengan Shawn Chrystopher. Sang teman duet tidak hadir dalam pertunjukan namun Adam tetap terlihat menikmati menyanyikan lagunya.

Konser nyaris ditutup dengan 'The Yatch Club' yang dihiasi suara hujan badai. Ternyata hanya encore. Panggung pun gelap gempita. Lampu berkedip sesekali seakan-akan menunjukkan efek kilat.

Tak lama Adam dan teman-temannya kembali ke panggung, dua lagu penutup pun dibawakan dengan cemerlang. Konser pun berakhir pukul 22.30 WIB.

Meski para penonton menyambut dengan suka cita semua lagu yang dibawakan Owl City malam itu, sing along penonton tak terlalu lantang terdengar. Owl City membawakan 21 lagu malam itu, lengkap dengan trik standar pura-pura pamit padahal panggung masih dalam keadaan siap siaga. Tapi Adam Young, musisi yang popular karena MySpace itu pun berhasil menawan hati ribuan orang yang ada malam itu di Tennis Indoor Senayan.

Secara keseluruhan Owl City menyuguhkan konser yang nyaris tanpa kata bosan. Meski sesekali sound terdengar terlalu bising karena banyaknya bunyi-bunyian yang coba diramu oleh Adam.

Tata cahaya pun sangat minimalis. Warna-warna indah tercipta dengan bantuan lampu sorot.

(Ambar-SMUI)

Cara Menyusun Esai yang Baik


1. Mengenai Esai
Esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subyek tertentu. Sebuah esai dasar sendiri dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek; tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek; dan terakhir adalah konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek.
Menulis esai tidak sama dengan menulis karya tulis lain seperti makalah, opini, atau feature. Dalam menulis esai, penulis dituntut kreativitasnya tersendiri karena ia harus mampu mengungkapkan pemikiran mendalamnya terhadap suatu masalah tanpa bersikap kaku pada pembaca.  Sebuah esai ilmiah harus berisi argumen dan analisis yang jelas serta data-data yang akurat dan kredibel, tetapi dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca. Sehingga secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan, sekaligus enak dibaca.

2. Langkah Membuat Esai
Dalam menyusun sebuah esai ilmiah yang baik, penulis sebaiknya mengikuti langkah menulis esai sebagai berikut :
a. Memilih Topik
Memilih topik adalah hal pertama yang dilakukan oleh penulis. Penulis juga hendaknya menentukan apakah akan membuat esai yang merupakan tinjauan umum masalah atau tinjauan/analisis topil secara khusus. Jika ingin menganalisis topic secara khusus, topik sebaiknya dipersempit dan harus spesifik. Topik esai yang penulis sukai akan membuat esai menjadi lebih berkarakter dan kuat.
b. Membuat Outline
Outline akan membantu penulis dalam meletakkan ide-ide tentang topik dalam naskah. Esai akan menjadi lebih terorganisir, fokus, dan sistematis.
c. Menuliskan Tesis
Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya
d. Menuliskan Paragraf Pembuka, Tubuh Esai, dan Kesimpulan
Sebagai pembuka dari esai, paragraf pertama sebaiknya dimulai dengan menarik perhatian pembaca. Bisa dengan memberikan suatu informasi nyata atau data yang bisa menjadi ilustrasi untuk poin penulis selanjutnya. Penulis bisa memulai dengan anekdot untuk menggugah rasa minat baca. Pada akhir paragraf pembuka, penulis menuliskan pernyataan tesisnya.
Pada bagian tubuh esai ini, penulis menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi secara lengkap untuk topik yang telah dipilih. Masing-masing ide penting yang penulis tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis.
Kesimpulan merupakan rangkuman poin-poin yang telah penulis kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat, tetapi jangan jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas.
e. Editing
Penulis hendaknya membaca ulang tulisannya dan meneliti apakah tata bahasa yang digunakan sudah tepat dan apakah kalimat satu dengan yang lain padu atau mengalir dengan lancar. Jika ada yang kurang, penulis bisa merevisi esainya. Pengeditan akan menyempurnakan bahasa esai.

Jika ingin sumber yang lain, bisa klik link ini http://lklivingston.tripod.com/essay/
Sumber: http://psaffisipui.wordpress.com/