Monday, February 4, 2013

Pak, Itu Kayak Sunset Ya?


Golden sunset di atas Waduk Wadaslintang
Perjalanan pulang dari Dieng diiringi hujan-gerimis-hujan-gerimis hingga jalanan basah yang cukup licin. Apalagi jalan yang kami tempuh cukup berkelok-kelok dan kata si agen satu di belakangku ini, serasa di hutan.

Tadi kami berangkat pulang memang cuaca tidak mendukung, mendung dan kabut mengiringi sepanjang jalan. Beberapa kali harus berhenti untuk sekedar berteduh dan sholat. Kami juga sempat mampir di warung untuk mencoba makanan khas Wonosobo, Mie Ongklok. Setelah itu lanjut jalan lagi. Jalan yang kami tempuh untuk pulang sama dengan jalan berangkat kemarin.

Sampai di daerah Waduk Wadaslintang, cuaca cerah, jalanan kering, tak ada tanda-tanda hujan di sini. Senja mulai turun, dan matahari yang berwarna keemasan mulai turun ke sarangnya. Diselimuti awan cukup tebal, beberapa kali sinarnya tertutup awan-awan di depannya itu. Kami menyaksikannya dari atas motor. Pemandangan yang menakjubkan, ingin rasanya berhenti di sana tapi belum dapat tempat yang tepat karena tepi jalanan yang menghadap arah matahari itu tertutup rimbunnya pepohonan.
Akhirnya, kami menemukan spot yang tepat untuk menyaksikan fenomena matahari terbenam keemasan di tepi jalan yang tempatnya agak sedikit terbuka. Tempat ini kok ya seperti khusus disediakan buat orang-orang yang ingin menyaksikan matahari terbenam ke sarangnya. Sinar keemasan itu berpendar dan memantul di atas air waduk yang menimbulkan efek dramatis.

Senyumnyaa... :p
Tak puas rasanya hanya menikmati dari tepi jalan, kami berniat turun menuju tempat yang lebih rendah untuk menyaksikan fenomena langka ini. Kebetulan ada mobil yang berhenti di depan motor kami yang sepertinya juga tertarik dengan fenomena matahari terbenam sore itu. Itung-itung buat jagain motor kami di atas. Kami pun turun, melewati semak-semak dan akhirnya tiba di tempat yang dituju. Meskipun masih kurang memuaskan tapi di sini lebih lumayan pemandangannya karena lebih dekat dengan waduk.

Kami perhatikan prosesi tenggelamnya matahari di ujung Waduk Wadaslintang itu perlahan. Fenomena ini tak sengaja kami temukan dan tak direncanakan sama sekali. Di tengah prosesi pengamatan menyaksikan matahari terbenam ini, tiba-tiba ada celetukan dari ibu-ibu yang juga sedang menyaksikan tenggelamnya matahari di waduk ini,

”Pak, itu kayak sunset ya?” kata ibu-ibu itu.

Partner agenku sih yang mendengar celetukan itu dan seketika kami ngakak berjamaah saat menyadarinya. Buuuu, ya itu kan emang sunset yaampun, hahaha. Kami yang bego apa ibu-ibu itu yang khilaf, entahlah. Yang jelas, setelah kamu bilang itu, kami ngakak nggak kelar-kelar. Semoga ibu-ibu itu nggak sadar kalau kami menertawakan beliau. Maaf ya bu maaf, lagian khilafnya keterlaluan.

No comments:

Post a Comment