Saturday, April 21, 2012

Esensi Hari Kartini bagi Kartono, Penting?


Kartini-Kartini tanah air | Sumber gambar: swargaloka.com
Apakah penting esensi Hari Kartini bagi seorang laki-laki? Jawabannya, maybe yes maybe no. Buat saya pribadi, apa makna Hari Kartini itu sendiri belum begitu mengerti dari jaman taman kanak-kanak dulu sampai sekarang. Dulu waktu taman kanak-kanak dulu masih inget kan lagu ini;

Ibu kita Kartini, putri sejati
putri Indonesia, harum namanya


Petikan lagu Ibu Kita Kartini karya Ismail Marzuki tersebut masih sering kita dengar dijadikan sebagai bahan lawakan atau guyonan yang gape (gapenting boo). Ada dialog lawakan yang (mungkin) gak lucu dimata sebagian orang;

Anomali sesosok makhluk

ilustrasi, fc07.deviantart.net


Hari ini makhluk itu hadir lagi, 
dengan raut wajah tak jauh beda dari sebelumnya.

Mereka keluar perlahan, 
dari liang-liang persembunyian.

Menggelepar, 
meringsek masuk dan menatap pada siapapun di dekatnya.

Entahlah, 
apa maunya kali ini.

Dua kali makhluk itu menjelma, 
berganti wajah tiap kusentuh.

Sayang, 
sosoknya terus menguap sementara sosok yang lain menghampiri.

Satu hal yang tak bisa kupahami, 
mengapa makhluk ini selalu datang saat tak sengaja aku mengingatnya.

Dia bertaring di matanya, 
mencakar lewat lidah-lidahnya, menyayat habis lubuk hatinya.

Mungkin dia iblis yang mampir, pikirku.

Tapi, tak seburuk itu rupanya, 
dia punya sejuta keanggunan.

Keanggunan yang pasti tak pernah kau pikirkan sebelumnya.

Dibalik pesona seram di wajahnya, 
setitik keheningan terpancar begitu kontras.


Urat-urat nadi yang terlihat begitu kosong tak berisi.


Kaki kecil, jari lentik dan lihat...!
kali ini dia punya sayap kecil di punggungnya.


Sayap yang pasti akan membawanya pulang,
kembali pada tempat ia pertama pergi.


Makhluk yang malang,


Dia hanya butuh SEORANG TEMAN,
yang benar-benar MAU MENDENGAR.


Depok, 19 April 2012 (tengah malam)

Thursday, April 19, 2012

Sesosok makhluk

ilustrasi

Seperti pernah liat makhluk itu di dunia lain, 
tapi sayangnya disini dia tidak bertanduk dan bersayap.

Makhluk itu muncul dari tengah keramaian, 
melenggang dengan taring terhunus dari kedua matanya.

Sempurna, 
siap menusuk mata setiap makhluk lain yang menatapnya. 
Luar biasa...
pesonanya...

Muka pucat penuh polesan, 
seperti bekas lukisan antollini yg belum jadi.

Gayanya selangit tapi kakinya menjejak bumi, 
terbenam selutut di tengah aspal basah.

Sial, 
tidak seharusnya makhluk sejenis itu hadir disini.

Kau, 
merubah segalanya di tengah halusinasi siang bolong, 
muncul tanpa bersalah barang sedikit.

Lihatlah, 
apakah saat dunia terbalik dan langit merendah seketika kau akan tetap hadir dengan keangkuhanmu?


Depok, 16 April 2012 (siang bolong)

Saturday, April 14, 2012

Anak galau gini nih...


Seharusnya blog ini kan jadi semacam diary atau istilah kerennya buku harian ya? Itu buat sebagian besar orang, tapi ternyata ada juga yang memanfaatkannya untuk tujuan lain, misal; untuk tujuan marketing dalam hal ini iklan produk atau jasa pastinya, untuk tujuan pameran juga bisa (hasil karya, contoh: fotografi, lukisan, 3 dimensi, dsb.), ada juga untuk tujuan tertentu yang agak berbau triple x (sumpah gue juga gak ngerti kenapa istilahnya seperti itu). Ya, apapun tujuannya, setiap hal pasti punya sisi hitam dan putih-nya. Terpenting buat kita kan selama bisa memanfaatkannya di jalan yang lurus dan benar. Haha jayus banget ya.

Enggak, jadi gini...sebenernya gue pun kenal dunia blogging itu baru pas kelas 1 SMA (sekarang istilahnya kelas 10, walopun aneh juga istilahnya, whatever lah). Waktu itu ada tugas dari guru TIK buat publish soal-soal yang ada di buku TIK ke dalam media sosial elektronik, dan tentunya, tanpa alasan yang jelas. Pokoknya itu aja deh tugasnya. Dan gue sih berterimakasih sekarang, ternyata ada manfaatnya juga tugas itu, paling gak gue kenal dunia blog.


Waktu itu, gue milih pake multiply.com, alesannya sih gue ikut-ikutan temen dan katanya gampang kalo pake itu. Alhasil, gue make itu. Tek tek tek setengah jam bikin akun di multiply, maklum internet di sekolah emang kadang suka rese, gak mendukung di saat dibutuhkan. Akhirnya jadi juga akunnya, langsung deh buka-buka, bikin tab, banner, nama blog-nya, tulisan-tulisan alay dan sebagainya, pokoknya jadi deh.


Omaiiiiiiii...bukan ini yang mau gue tulis. Kenapa jadi curhat pengalaman pertama bikin blog? Goblok! Tolol! Babiiiii! Husshh...gak boleh ngomong jorok! Oke-oke, fine!





(Plis deh, sorry...ini monolog paling gak penting sedunia)





Sekian, terimakasih. 



NB 1. yang penting itu postingan gue sebelum ini, oke.

NB 2. postingan macam ini jangan pernah dicoba apalagi ditiru ya.

NB 3. dan kalian yang sempet-sempetnya baca postingan ini, sungguh ter-la-lu, kurang kerjaan, tapi thanks itu tandanya lo perhatian sama gue. :D

NB 4. udah-udah gausah dibaca lagi, penting amat. hahaha

NB 5. masih aja dibaca, kebangetan lo pada.

NB 6. oke, thank you. i think, therefore i blog. :D

Perpustakaan Minimalis di Rumah Sendiri

Kadang gue sering berpikir tentang rumah gue di masa depan. Rumah minimalis, sederhana, tapi mewah dan penuh kebahagiaan (macam mana pula itu kriteria udah kontradiktif gitu, haha). Yah, apapun itu, bagaimananpun rumah gue nantinya, satu yang jadi cita-cita adalah HARUS ADA PERPUSTAKAAN! atau minimal ruang baca keluarga. Itu penting buat gue dan keluarga gue nantinya, jadi kalo gak penting buat lo, masalah buat loe? Haha

Dan gue dapet inspirasi setelah baca artikel di bawah ini dari Mbak Anna. Semoga juga bisa menjadi inspirasi buat temen-temen yang mampir di blog gue. Ternyata dengan keterbatasan ruang pun, kita masih bisa berkreasi dengan imajinasi dan kreativitas kita, menciptakan ruang baca keluarga yang elegan dan fungsional. Itu pelajaran yang gue dapet dari Mbak Anna ini. Terimakasih mbak. :)

RUANG BACA-PERPUSTAKAAN PRIBADI MULTI FUNGSI, MODERN, CERIA

Perpustakaan
Coba bayangkan desain perpustakaan di rumah. Mungkin yang tampil adalah koleksi buku dalam lemari kotak warna coklat. Meja kerja formal. Kiranya bukan tempat favorit di rumah. Apalagi buat remaja. Membosankan!Tidak harus begitu kok. Ruang baca bisa tampil ceria, modern dan penuh warna. Perpustakaan pun jadi tempat belajar dan diskusi yang menarik. Asalkan didesain dengan tepat, ruang yang terbatas bisa disulap jadi ruang baca modern.
Berikut adalah contoh desain Annahape Studio. Klien kami memberi PR yang banyak untuk ruang yang terbatas. Sebuah ruang baca, sekaligus ruang browsing, perpustakaan mungil, dan diskusi. Yang dimaksud diskusi termasuk ngobrol santai, ngegosip, haha-hihi. Bagian ruang yang didesain sekitar 2,5 x 3,5 m. Bagaimana caranya?
Oleh karena banyak fungsi dalam satu ruang, Saya membagi dulu zona ruang berdasarkan fungsi atau penggunaan. Yaitu zona kerja, zona diskusi, zona buku-komputer-dan LCD, serta zona santai-santai. Jadi ada 4 zona. Membagi zona yang banyak itu dengan denah gambar 2 dimensi hasilnya tidak maksimal. Soalnya, denah 2 dimensi tidak dapat memperlihatkan bagian dinding. Padahal, Anda harus mengoptimalkan semua bagian dari ruang yang tersedia. Yaitu lantai dan dinding. Dengan mengoptimalkan keduanya, hasilnya akan lebih optimal.
Karenanya, kami perlu denah aksonometri, atau denah 3 dimensi, agar pembagian zonanya dapat maksimal. Dengan aksonometri, seluruh bagian ruang dapat diolah. Sedemikian rupa sehingga ke-4 zona tersebut dapat diakomodir. Silakan lihat contoh berikut.


Denah Aksonometri Ruang Perpustakaan Pribadi
Pada gambar di atas Anda dapat melihat bagaimana saya membagi ruang kecil itu untuk mengakomodir semua zona. Bagian atas adalah bale-bale tempat diskusi santai. Sekaligus lihat teve LCD monitor. Dinding sebelah kiri dimaksimalkan untuk zona buku-komputer LCD. Zona bawah adalah zona kerja dan zona ruang baca.
Zona kerja ini dibuat fleksibel dengan dua meja setengah lingkaran. Salah satunya berwarna orange. Kedua meja itu dapat ditarik kemudian disatukan. Bila digabungkan ditengah ruang kedua meja tersebut dapat menjadi meja bundar. Berfungsi sebagai meja baca atau diskusi.
Sekarang dari denah aksonometri itu, kita lihat gambar perspektifnya.


Gambar Perspektif Ruang Baca dan Perpustakaan
Anda sekarang dapat melihat ke empat zona tersebut dengan lebih baik. (zona 1) Bale-bale dilengkapi dengan lemari 4 pintu yang dapat dipakai untuk menyimpan. (Zona 2) Lemari buka, rak dan tempat komputer tidak dibuat garang dengan permainan kaca dan ornamen dekoratif. (Zona 3 dan 4) Dibuat flesibel mengambil sisa ruang yang ada. Kesan hangat dibangun dari permainan accent lighting di beberapa bagian. Pola-pola setengah lingkaran, rak buku mata ikan menghilangkan kesan kaku. Sebaliknya, kesan dinamis pun diperoleh. Kesan modern, ringan dan ceria diperoleh dari komposisi warna putih, hijau pastel, dan orange.
Singkat cerita, ruang yang terbatas kalau dimaksimalkan dapat menjadi ruang baca +perpustakaan yang menawan. Caranya buatlah list fungsi ruang. Bagilah ruang dalam zona-zona seturut fungsinya. Kemudian, desainlah dengan permainan bentuk, komposisi warna dan pencahayaan.
Ini gambarannya