Galeri Kedua

Gelaran budaya paguyuban daerah se-UI, Sabtu (5/5) yang lalu.


Dateng telat terus langsung foto bareng penari dari Saimala UI (Lampung). Awalnya sih si Rini (yang disamping gue gak pake kostum tari) gak mau diajakin foto bareng mereka, tapi akhirnya ngikut juga dia.

(Lagi-lagi) nyerobot buat foto bareng, kali ini sama performer dari Imami UI (Padang). Sempet kenalan sama beberapa dari mereka dan tanya-tanya apa yang pengen ditampilin di acara ini. Kata salah satu dari mereka, ini Randai, salah satu kesenian khas Minang yang bakal mereka medley dengan tari, drama, musik dan lagu. Nanti di bawah ada kok dokumentasi mengenai Randai ini.

Suasana di dalam Aula Pusat Studi Jepang UI saat acara berlangsung. Terlihat penonton memenuhi bangku-bangku yang tersedia. 

Dan ternyata bangku penonton tidak cukup untuk memenuhi antusiasme pengunjung yang datang sehingga ada juga yang rela berdiri di belakang sambil tetap fokus menyaksikan acara yang tengah berlangsung.

Gue suka foto ini, gak sengaja kejepret tapi gue bisa bilang ini ART. haha

Ini nih yang tadi gue bilang, Randai. Terlihat tuh gimana hebohnya pertunjukan yang satu ini karena memang keren sih penampilan anak-anak Imami UI ini. Prok prok prok

Salah satu scene dalam Randai, temen gue ada yang naksir nih sama foto ini. 

Suasana di depan aula utama PSJ UI dibuka sebagai booth pameran fotografi. Pengunjung terlihat sedang mengamati foto-foto hasil kompetisi fotografi dari paguyuban-paguyuban yang terlibat. Kompetisi fotografi ini bertema "Potensi Daerah yang Terpendam"

Panitia saat berfoto bersama Maya dan Eva, Duta Putri Pariwisata Indonesia dari Yayasan El John Pageants. Lumayan gue bisa foto disampingnya persis. 

Dan disini gue sadar kalo ternyata masih kalah tinggi dengan Putri Pariwisata satu ini. Padahal gue udah sering membanggakan diri dengan ketinggian badan gue tapi ternyata..yah begitulah. Tapi ada yang gak gue sesali, karena emang dua putri ini pake wedges setinggi 15 senti cuy.

Suasana di luar (halaman) PSJ UI, ini nih yang biasanya buat syuting FTV-FTV di SCTV ternyata Sabtu (5/5) lalu banyak lalu-lalang pengunjung acara Perhimak UI Fest. Mereka tengah istirahat kayaknya.

Yey! Foto bareng Ketua Perhimak UI 2012, paguyuban yang memprakarsai acara ini. Pemuda-pemuda yang cukup kreatif.

Ini dia nih, para pemenang dari beberapa kategori yang dilombakan dalam rangkaian event Perhimak UI Fest 2012. Intinya semua telah berpartisipasi dengan maksimal, juara adalah bonus dari usaha yang dilakukan dan yang terpenting adalah komitmen kebersamaan kita untuk terus memajukan dan melestarikan kebudayaan daerah demi integritas bangsa.

Dan mereka bertiga adalah Master of Ceremony yang memandu jalannya acara ini dari awal sampe akhir. Makasih ya kakaaaak...

Pemuda-pemudi kreatif yang telah berjibaku siang malem untuk mempersiapkan acara yang luar biasa dengan tujuan yang mulia ini. Usaha mereka patut diapresiasi mengingat di tengah kesibukan pun mereka masih menyempatkan untuk mengerjakan hal-hal kecil yang memberikan effort luar biasa bagi banyak orang. 

Gue jadi saksi, beberapa malem menjelang hari H eksekusi acara, mereka ini kerja keras banget di basecamp Perhimak demi membuat acara yang super. Mereka sampe pulang jam 1 pagi kayaknya, berisik-berisikin tetangga kosan (kebetulan gue ngekos di area basecamp itu)

Kapan lagi ya gak? 

Gak tau juga kenapa gue nyantumin foto ini. Mungkin karena unik aja ya, uniknya dimana? Jangan nanya, silakan dianalisis sendiri...mahasiswa kan? 

Ini sebenernya udah di akhir acara, sesi foto-foto dan nyampah-nyampah di area stage memang seperti jadi kewajiban bagi kami untuk melepaskan dahaga kenarsisan. Haha

Gue gak yakin 100% apa yang makhluk dalam foto ini tunjuk. Mungkin ini semacam gaya barunya saat ingin dibilang fotogenic. Dan dengan bangga saya mengatakan bahwa "Selamaat, Anda gagal..."

Tanpa orang satu ini yang agak-agak suwung, gue yakin acara Perhimak UI Fest tidak akan berjalan lancar. Dialah si black man yang siap angkat junjung properti panggung dari para performer.

Acara kelar baru makan. Dan tetep...bareng-bareng, kebersamaan. Haha

Di luar aula pun, gue sempet mencium aroma-aroma kenarsisan dari beberapa makhluk yang berseliweran dan akhirnya ter-capture-lah tiga makhluk dalam foto ini. 

Suasana di depan aula yang digunakan sebagai bazaar kuliner dan stand-stand pernak-pernik kerajinan khas daerah dari paguyuban-paguyuban yang turut berpartisipasi. Mereka luar biasa, bukan karena uang tapi usaha mereka untuk memperkenalkan budaya dan seni daerahnya dengan ikhlas tak ternilai dengan materi, cieee.

Sorry, cuma bisa narsis. Sekian.

Inilah salah satu dari sekian banyak uniknya panitia. Mereka ngumpulin sampah dan sisa-sisa makanan yang ada kemudian apa? Dimakan sodara-sodara...ya! dimakan bareng-bareng dan mereka tetep bisa bercanda-canda di tengah tumpukan sampah. Luar biasa.

10 comments:

  1. yang paling belakang nggak enak diliat si -,-

    ReplyDelete
  2. "Gak tau juga kenapa gue nyantumin foto ini. Mungkin karena unik aja ya, uniknya dimana? Jangan nanya, silakan dianalisis sendiri...mahasiswa kan?"
    jawab: soalnya ada aku. *Pede*

    ReplyDelete
  3. bagian paling nge-jleb adalah waktu nemuin fakta putri pariwisataY tinggi2 bgt..#untung ga ikut foto

    ReplyDelete
    Replies
    1. *kasih #freepukpuk khusus buat anda, hahaha

      pasti punya masalah dengan tinggi badan, *ups

      Delete
  4. Deneng fotoku ra di upload

    cc: www.indra-darmawan.tk
    *bukan untuk diingat, wajar terlupakan

    ReplyDelete
    Replies
    1. foto yang berkarakter dan bercerita itu ya? haha *menyusul, dalam proses

      Delete