Saturday, May 19, 2012

Daydreaming: Kenapa Tidak?

Daydreaming? Why not, sumber: www.cosmosmagazine.com
Ehem! Inget gak kamu pernah ngerasain pikiranmu nge-freeze sejenak saat kamu mikirin suatu ide atau solusi dari suatu masalah yang pengen banget kamu utarakan tapi gak kesampaian? Nahloh! Dan kemudian ide-ide itu muncul begitu saja ketika kamu bengong ngelamun pas duduk di depan jendela ngeliatin hujan gerimis rintik-rintik mengalir di kaca jendela (nah lebay…haha)? Atau saat kamu merasa rileks ngedengerin music kesayanganmu di telinga?


Kaitannya dengan ini adalah ide kreatif atau solusi luar biasa bisa muncul kapan saja dimana saja dan bagaimanapun caranya. Ada kalanya justru ide itu muncul di saat-saat yang (sangat) tidak biasa. Contohnya; saya nih, kadang my best idea itu muncul itu pas lagi di toilet, duduk atau jongkok sambil nikmatin hawa-hawa toilet tiba-tiba muncul ide kreatif yang (mungkin) belum atau sama sekali gak pernah kepikiran sebelumnya. Bahkan ada saat di toilet dimana tadinya gak inget tentang sesuatu yang dipikirin pas di luar toilet tiba-tiba di toilet itu seperti dapet ilham muncullah ide itu. 


Semua itu berkaitan dengan ide-ide itu muncul kadang emang di saat kita butuh ke-rileks-an yang luar biasa, ketenangan dan kedamaian. Ide besar muncul dari tempat yang paling busuk sekalipun. Ya, jangan pernah sepelekan hal-hal kecil semacam itu deh mulai sekarang. Mungkin aja kan mimpi kita di siang bolong, lamunan kita di tepi jalan justru akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa di masa depan kita nantinya!

Never be afraid to grab what ever you daydreaming!

Thursday, May 17, 2012

Visualisasi, bisa dong?


Gapai mimpi mulai dengan visualisasikan mimpi

Yeay! Ini berkaitan loh sama langkah kreatif kita sebelumnya. Ada yang inget? Ya benar sekali, wishing (berharap). Sebelumnya kan kita udah banyak berharap nih, lalu apa? Kalo gak ada langkah lanjutan dari kitanya kan sama aja boong kan? Nah ini nih yang emang perlu kita pelajari, visualisasi. Lebih tepatnya memvisualisasikan apapun yang ada di benak atau pikiran atau otak kita apa apa yang ingin kita capai.

Contohnya nih; aku punya mimpi suatu saat nanti bisa membangun perpustakaan yang gaul dengan konsep yang anak muda banget. Selanjutnya, visualisasikan pikiran atau ide-ide kreatif itu, cobalah untuk memikirkan bagaiman detail perpustakaan yang ada di benak itu, bagaimana tampilannya, bentuknya, koleksi apa aja yang kira-kira bakal dimasukkan, dan sebagainya. Apa warna lantainya ya? Perasaan seperti apa yang kira-kira bakal kamu dapatkan di perpustakaan itu? Dimana letak-letak layanan perpustakaan akan diletakkan? Dan seterusnya.

Intinya gini nih, dengan membangun gambaran yang jelas di kepala, motivasi untuk mencapai apa yang kita cita-citakan akan semakin meningkat dan yang jelas; you will also know exactly what you want and how you want it to be.

Gimana? Luar biasa kan? Mulailah dari sekarang! Jangan tunda-tunda lagi langkah kreatif inovatif-mu!

Orang aneh, emang!

?
Beberapa hari terakhir gue ngerasa kayaknya gue suka sama seseorang. Ibarat catatan harian nih, jadi gue curhat aja sama blog gue yang satu ini. (Mikir-mikir kali aja lo baca apa yang gue tulis). Iya beneran, gue mulai ngerasain perasaan yang satu itu. Suka sama seseorang tanpa alasan dan muncul gitu aja. Dan selama ini yang gue rasain sih, gue ini tipe orang yang susah suka sama seseorang.

Bukan apa-apa, tiap hari pas ke kampus gue jadi kayak kambing congek yang ngarepin bakal ketemu (atau) paling gak lihat lo jalan, cara lo senyum, muka lo yang aneh-aneh gimana gitu. Haha. Iya ini serius kok, semua orang belum tahu bahkan temen-temen gue, dan beruntung 123persen! jadi orang (kalo boleh gue sebut gitu) yang pertama kali tau apa yang gue rasain. Karena emang gue tipe orang yang lebih suka nulis daripada banyak omong, walaupun kadang gaktau juga apa yang udah gue tulis itu ada artinya atau malah meaningless nantinya. 

Balik lagi nih tentang seseorang yang tiba-tiba bikin gue ngerasain perasaan yang susah gue rasain apalagi ungkapin. Tiap hari kuliah, gue selalu ngarepin bakal papasan di jalan, kantin, gedung 9, di jalan dari FIB ke Perpus Pusat atau dimanapun deh, yang penting ketemu sama lo. Gue suka cara lo nyapa gue di saat seperti itu, dengan gaya malu yang super aneh dan gue pun jadi aneh liatnya, tapi gue suka. 

Haha. 

Aneh. 

Emang.

Apa gue jatuh cinta? Yatuhaaan…apa lagi itu? Bar…bar…lo jadi orang geeran amat sih. Baru digituin sama cewek aja udah mikir yang enggak-enggak. Lah? Emang gue diapain sama dia? Perasaan gue gak diapa-apain. Perasaan aneh itu juga muncul gitu aja tanpa permisi tanpa mampu gue kontrol sebelum atau sesudahnya. Tapi gue dalam keadaan sadar gak mabok, karena emang gue gak suka mabok. Gue juga yakin lo gak bakal suka sama cowok pemabuk. Haha.

??
Yah! Keliatan itu semua dari cara lo, gaya lo, muka lo, senyum lo, semuanya. Tapi emang yang paling bikin deg-degan pas ketemu lo itu, liat senyuman lo. Haha. Bikin gimana yaa…susah sih njelasinnya, tapi ya …kalian tau deh gimana rasanya. 

Gue kemarin baru nulis tentang harapan, tentang usaha yang dimulai dengan berharap. Dan sekarang gue mencobanya, langsung mencoba apa yang gue tulis kemarin itu. Just learning by doing dong. Hehe. Gue berharap selalu bisa ketemu lo tiap hari deh kalo bisa. Pelan tapi semoga pasti usaha gue bakal kesampean. Gue tau lo juga sama sama gue dalam hal ini, cuma cara gue yang beda. 

F*****, thanks for your smile. :)

Tuesday, May 15, 2012

I Wish ...


Sumber gambar: 3.bp.blogspot.com
Yap! Kemarin udah sempet memaparkan tentang berani mengambil resiko sebagai langkah kreatif kita dalam berinovasi. Kemudian yang tidak kalah (agak) pentingnya juga, yang sering kita menyepelekannya adalah berharap, ya berharap. 

Pernah kan sewaktu kecil kamu mencoba menutup mata menjelang hari ulang tahunmu yang ke-7 misalnya dan kemudian berharap the best present you could imagine? Pernah kan? Ayo jujur aja gak usah malu-malu. Haha. Ketika kamu berharap itu, kamu pasti merasakan bahwa kamu bisa menyentuh atau menggapai setiap apa yang kamu bayangkan/harapkan, that’s  right? Correct me if Im wrong.

Nah, sekarang ketika kita beranjak dewasa ternyata kita juga bisa melakukan hal yang sama saat kita ingin memulai suatu langkah kreatif. Loh, gimana caranya? Mungkin itu yang akan pertama terbersit di benak temen-temen semua. Ya kan ya kan kan kan? Haha. Jadi gini, sederhana juga kok. Mulailah dengan apa yang kira-kira dapat membantumu dalam hidup atau pekerjaan atau hal-hal kreatif lainnya.

Misal nih;
Semoga aku bisa menyelesaikan proyek besar ini tepat waktu, tapi aku bisa tetap santai dengan kegiatan kuliah di kampus.”(ini biasa terjadi di mahasiswa jurusan saya, haha).

 Kemudian, kita kembali berharap ke dalam sesuatu yang lebih serius lagi, misal;
"Aku harap semoga aku bisa menentukan apa yang menjadi prioritas di hidupku dan bisa bekerja dengan sebaik mungkin dengan seimbang. 

Gimana? Apa malah bingung? Anda bingung itu tandanya Anda berpikir, ya toh? 

Jangan berhenti berharap, selama kita hidup dan berpikir untuk tetap hidup untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif dan inovatif. Percaya deh, dimulai dengan harapan, mungkin akan bisa menghasilkan suatu proses kreatif dan pencapaian yang luar biasa sebagaimana yang kita cita-citakan.

Semangat!

Tuesday, May 8, 2012

Perhimak Ui Fest 2012: Kebersamaan dalam Sebuah Gelaran Budaya

Salah satu pertunjukan di Perhimak UI Fest 2012

Dewasa ini, istilah kebersamaan telah mengalami pergeseran makna seiring pergerakan arus zaman. Ada yang mengartikan kebersamaan sebagai sesuatu yang baik (dalam artian positif) ketika diwujudkan dalam bentuk-bentuk yang konstruktif, missal dalam gotong-royong, guyub-rukun, wadah-wadah social kemasyarakatan dan kemanusiaan, dan sebagainya. Namun, pelak ada pula yang memberikan definisi negatif pada kebersamaan ketika terminologi ini direfleksikan dalam bentuk-bentuk yang dekonstruktif, semisal kelompok demonstran yang anarkis, kelompok separatism berdalih kebersamaan, kumpul kebo atas nama kebersamaan, dekaka.

Fenomena itu mengusik sanubari pemuda-pemudi kreatif masa kini untuk kembali meraup makna kebersamaan kembali pada terminology awalnya. Berbekal semangat kebersamaan, paguyuban mahasiswa daerah yang menamakan dirinya sebagai Perhimak UI merangkul paguyuban-paguyuban mahasiswa daerah di UI untuk mengadakan sebuah festival budaya bertajuk “Pelangi Budaya Nusantara”.

Eva, sebagai moderator talkshow
Diikuti oleh 15 paguyuban daerah dan didukung oleh lebih dari 20-an paguyuban lain, event yang berjudul “Perhimak UI Fest, Our Culture Our Pride” sukses terselenggara pada Sabtu (5/5) kemarin. Bertempat di Aula Utama Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia, event tersebut cukup menarik antusiasme pengunjung yang datang. Didapuk sebagai visioner, Perhimak UI berusaha mengonsep acara yang luar biasa dan bermakna. Selain festival budaya yang berupa pertunjukan seni dari masing-masing paguyuban daerah yang terlibat, juga ada diskusi dan talkshow seputar pengembangan potensi daerah untuk kemajuan bangsa yang menghadirkan pembicara diantaranya Tukimin (perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata), Khamami (Ketua Perkumpulan Pedagang Nasi Goreng Jabodetabek), Widio (Ketua Forkat Asrama UI 2010) dan dimoderatori oleh Maya Ayu Permata Sari (4th Runner-up Putri Pariwisata Indonesia 2009) dan Eva Septriani Sianipar (4th Runner-up Putri Pariwisata Indonesia 2011).


Maya Ayu Puspita Sari
Tidak kalah menarik, di luar aula juga ada booth pameran fotografi hasil seleksi kompetisi yang bertema “Potensi Budaya Daerah yang Terpendam”. Teras aula juga tak ketinggalan menjadi ajang bagi paguyuban daerah unjuk aksi membuka bazaar kuliner, pernak-pernik dan kerajinan khas dari daerahnya masing-masing.

Festival budaya daerah yang berlangsung dari pukul 8.00 WIB pagi ini diakhiri dengan presentasi final dari 3 tim business plan yang lolos tahap seleksi awal. Tema business plan ini pun tidak jauh dari “Pengenmbangan Potensi Daerah untuk Kemajuan Ekonomi”, karena itu memang jadi focus acara ini.

Tiba di penghujung acara saat pemenang kompetisi dari masing-masing kategori diumumkan, mulai dari kompetisi fotografi, lomba karikatur, business plan hingga apresiasi untuk paguyuban dengan penampilan dan pertunjukan terheboh. Kebersamaan yang harmonis dan energy positif melingkupi segenap partisipan yang telah menyukseskan acara ini dari awal hingga akhir. Keyakinan kami, generasi muda, semakin mantap bahwa budaya adalah sesuatu yang dapat menyatukan manusia di balik keberagamannya. 

Ke depannya, semoga event serupa bisa digencarkan lagi untuk menggugah dan melestarikan kembali budaya daerah dan semangat kebersamaan bagi pemuda-pemudi bangsa. Tentunya dengan persiapan yang lebih matang, baik dari segi dekorasi, tata panggung, stand, bazaar, booth fotografi yang lebih menarik dan sebagainya.

Culture is us.
We make it.
We shape it as we love it to be.

Monday, May 7, 2012

Berani Ambil Resiko?

Berani ambil resiko | Sumber gambar: charlesngo.com
Tidak ada inovasi tanpa resiko menyertainya. Mungkin itu kalimat yang tepat untuk mengawali perubahan di diri kita, dan gue sih khususnya. Kita bisa saja memberikan suatu ide dan gagasan yang berbeda dan baru, tapi disitu kita juga belum tentu bisa diterima dengan senang hati. Di sanalah resiko muncul ketika ide atau gagasan yang kita sampaikan atau berikan ternyata tidak bekerja, setidaknya tidak berjalan dengan baik, bahkan gagal sama sekali.

Akantetapi, kalo kita gak berani untuk mengambil resiko semua itu, inovasi-inovasi yang ada di pikiran kita will just remain an idea dong. Pastinya sayang banget kan? Apalagi kalo ternyata di suatu saat kita pernah ngerasain atau ngalamin bahwa ide seseorang yang diaplikasikan ternyata kita juga udah memikirkannya. Nah, apa gak rugi bandar kalo padahal sebelumnya pun kita udah punya ide itu cuma gak berani buat mengungkapkannya? Pikir-pikir lagi deh kalo mau cupu sekarang.

Kemudian yang gak kalah pentingnya adalah kenali jenis resiko yang mungkin terjadi dari ide, gagasan, atau inovasi yang mau kita terapkan. Ini penting dong, daya analisis kita juga harus dipake dalam hal ini. Jangan berpikir gak bisa dulu sebelum mencoba. Sederhananya dalam menganalisis resiko yang mungkin terjadi itu ibarat kita mencoba untuk memahami diri sendiri aja. Itu susah tapi kalo kita mau, pasti bisa. Nah gitu aja mikirnya gak usah yang ribet-ribet gitu lah.

Ketika kita udah bisa mengira-ngira apa yang mungkin terjadi (resiko terburuk) kalo kita mengambil kebijakan ini dalam hidup kita, tentunya kita akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Tapi tujuannya bukan itu, lebih kepada bagaimana kita mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan ide, gagasan atau inovasi kita sehingga bisa menghasilkan hal yang luar biasa.

Jangan pernah takut untuk mengambil resiko!