Friday, September 21, 2012

Kembali Berparadoks


Sebuah kontemplasi berjalan,
Pertanyaan tentang aku, siapa aku?
Mungkin beberapa menganggap,
Tak penting untuk mengulangi,
Tak perlu lagi memulai,
Aku bertanya antara ujung dunia satu dengan yang lainnya.
Pernahkah mereka bertemu?
Mungkinkah dua kutub yang sama bisa menempel sempurna.
Itulah fungsi perbedaan,
Dua kutub berbeda untuk menyatu.

Satu hal yang sulit untuk ku mengerti,
Mengapa manusia harus bertanya?
Bertanya padahal dia sudah tahu jawabnya?
Sebuah retorika?
Jangankan jawaban, satu kata pun tak mampu terucap dengan sempurna.
Aku terlalu paradoks dalam menjalani hidup
Menjalani hidup di luar kebiasaan
Melakukan hal biasa dengan kutub berlawanan.

Masalah terbesarnya,
Aku menikmati semua itu
Ketika banyak orang justru mempermasalahkannya.
Kenapa?

Ditemani derai tawa tiada akhir,
Aku mulai menemukan hidupku,
Mengerti setiap jengkal perjalanan cita,
Menertawakan hidup masing-masing.
Itu bukan hal mudah
Sampai di manakah kau memahami dirimu?
Menyimpulkan setiap alunan hidup yang kami jalani sekarang.

Di sinilah aku,
Menjalani fase baru dalam hidup
Memahami senti demi senti langkah yang telah ditempuh.
Kami, di arah yang tepat.

Depok, 21 September 2012

No comments:

Post a Comment