Tuesday, September 11, 2012

Eksistensi Individu, Manusia


Ikan eksistensialis.
What you are is the result of your choices rather than the reversed. 
You are what yourself to be!

Siapa yang tidak sependapat dengan kata-kata di atas? Coba tunjuk jari? Ada juga tuh yang bilang kalo you are what you are. Keduanya itu sangat jauh berbeda secara pengertian dan hakikat ekstensialis seorang insan. Sebenernya lo mau ngomongin apa sih, mbar?

Manusia hidup, tumbuh dan berkembang hakikatnya didasarkan pada pilihan. Pilihan-pilihan itulah yang menjadikan manusia menjadi manusia dan ada secara eksistensinya. Manusia yang eksistensialis adalah mereka yang berani membuat pilihan dalam hidupnya. Hidup manusia tidak mungkin hanya berjalan sebagaimana mestinya. Apa gunanya manusia diberi akal pikiran jika tidak digunakan dalam hal rasio dan penalaran secara harfiah maupun substansial.

You are what yourself to be. Setiap orang memiliki kemampuan dalam hal memilih. Bagaimana ia harus melangkah, menjalani hidup, memaknai setiap jengkal perjalanan, menghembuskan napas untuk kehidupan, memandang setiap fatamorgana, dan menjangkau segala hal di depan. Manusia bisa memilih. Memilih untuk bahagia, memilih untuk sukses, memilih untuk hal-hal lainnya.

Dunia tidak diatur kecuali oleh diri kita sendiri. Kita yang menentukan kemana kita akan menjadi dan melangkah untuk mencapai setiap pencapaian dalam hidup. Kecemasan muncul karena hidup yang hanya sementara. Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati. Tapi kadang ada orang-orang yang berkata bahwa dia ingin hidup lebih lama. Padahal sesungguhnya bukan tentang berapa lama kita hidup tapi bagaimana kita hidup. Hidup menjadi berharga karena kita tahu itu akan berakhir. Harus ada pencapaian dalam hidup sebelum kita meninggalkannya.

Kita sering terjebak dalam pemikiran bahwa semakin lama kita hidup maka semakin lama kesempatan untuk bisa menjangkau setiap pencapaian. Menurutku, itu tidak masuk akal karena sungguh bahwa setiap orang punya kesempatan yang sama biarpun masa hidupnya jauh berbeda. Hanya saja, beberapa orang tidak memilih untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang ada di hadapannya dengan sebaik mungkin. Sedangkan beberapa orang yang lain sebaliknya.

Sekarang tinggal bagaimana kita menentukan diri kita masing-masing di masa depan. Akan menjadi seperti apa dan bagaimana. Setiap hal butuh proses, tidak ada yang instan. Bahkan untuk mie instan yang katanya instan, cara makannya pun harus dengan air panas yang notabene harus dimasak dulu. Jadi, jalani setiap proses hidupmu dengan usaha yang maksimal. Tentukan dari sekarang kalo kita harus bahagia di masa depan. Untuk bahagia, kita harus tahu caranya. Pelajari itu dan pilih dengan yakin! Jadi orang harus punya keyakinan!

No comments:

Post a Comment