Monday, September 23, 2013

Wisata Nostalgia di Kali Oya

Ke Kali Oya yuk..
Udah pernah mandi di kali? Ah nggak seru kalo belum, pasti masa kecilnya kurang bahagia sekali alias MKKBS, hahaha. Sebagai anak yang tumbuh dan besar di desa dan dekat dengan alam, masa kecil gue banyak dihiasi dengan main-main yang kaitannya dengan alam terbuka langsung, semisal main layangan di sawah, berburu jangkrik di tegalan, berburu kepiting di pantai sampai mandi-mandi di kali (sungai). Buat anak kota mungkin semua itu jadi sesuatu yang asing atau bahkan mahal karena pasti jarang banget bisa mereka nikmatin. Lagi-lagi gue harus banyak bersyukur dengan semua yang dimiliki dan nikmat yang selalu Tuhan berikan sepanjang hidup gue.

Berkaitan dengan masa kecil gue itu, travelpost gue kali ini semacam bikin nostalgia masa kecil saat di mana masih bisa menikmati kumpul bareng temen-temen dan kakak cowok gue, jalan ke sungai di desa tetangga kemudian nyebur-nyebur sampai sore, dicariin ibu sambil dimarahin sepanjang perjalanan pulang. Momen itu terus terngiang sepanjang gue nulis ini. Destinasi yang gue maksud adalah Kali Oya. Orang Jogja melafalkannya dengan sebutan Kali Oyo, sungai yang masih berada di kawasan dan sepaket dengan objek wisata Goa Pindul. Jarak tempuh dari Goa Pindul sekitar 2 kilometer dan kami menempuhnya dengan pick up dari agen wisata. Jalan menuju starting point untuk body rafting Kali Oya ini masih jelek, tanah berdebu dan banyak lubang. Nggak kebayang pas musim hujan seberapa parah jalanan ini. Yang penting nikmatin aja lah ya…

Dengan menenteng dua ban pelampung, gue dan Ciwul beranjak ke..mmm hulu sungainya kali ya. Ditemenin seorang guide berumur tanggung dari agen wisata yang saying sekali kelupaan namanya siapa, kami ber-body rafting menyusuri Kali Oya ini. Nostalgia dimulai, sepanjang penyusuran sungai ini, rasanya gue dibawa sang waktu berputar ke limabelasan tahun silam. Nyebur sungai, mainan air, rame-rame, berenang-renang.

Keren kan, super epic penampakan Kali Oya ini...
Kali Oya ini juga lumayan epic loh. Sungai ini kayak semacam wujud kekuatan alam yang luar biasa. Aliran air ini seolah membelah bebatuan kapur di sepanjang kawasan daerah alirannya. Mungkin dulunya sungai ini tak selebar sekarang. Dengan ketekunan dan keuletan si gabungan zat hidrogen dan oksigen ini menggerus bebatuan, lambat laun lebar sungai bertambah dan menunjukkan bahwa yang lemah tidak selalu mudah menyerah dan gentar. Sebuah filosofi yang ditunjukkan langsung oleh alam di depan mata kepala gue sendiri. Luar biasa.

Tekstur dinding dinding sungai yang berupa batuan kapur ini juga sangat eksotis. Terlihat pola-pola melingkar yang nggak rapi tapi terlihat serasi, pola-pola gerusan air yang membuat dinding batuan itu seakan berlapis-lapis dan tentunya perpaduan warna putih alam, hijau lumut dan toska yang terapis banget dipandang mata. Semua itu terpampang nyata di hadapan kami berdua dan gue serasa kecil banget disitu. Sesekali terlihat ikan-ikan yang berenang di bawah kaki-kaki kami yang terayun di samping ban-ban pelampung.

Ternyata Kali Oya ini menyimpan kejutan buat kami. Ada dua air terjun yang cukup besar di salah satu titik sungai ini dan lokasi itu pula terdapat spot bagi para traveler untuk mencoba memacu adrenalin melompat dari atas sungai. Tinggal pilih yang setinggi Cuma empat meter, ada, atau yang sepuluh meteran, juga ada. Jelas, nggak kami siakan kesempatan itu, coba semuanya dari yang empat meter sampai sepuluh meter gue sikat habis. Sensasi yang luar biasa pas terjun lompat bebas dari ketinggian sepuluh meter. Rasanya tuh, gimana ya….mmm, lo harus nyobain sendiri sih rasanya waktu tuh berhenti selama dua detik dan itu tuh…lama, hingga lo rasain kaki, perut, badan dan kepala lo tenggelam di air dan muncul lagi dengan napas yang ngos-ngosan. Itu super epic…

Happ! Siapa yang lompat?
Keren kan ada waterfall-nya gitu...
Sisa penyusuran kami di Kali Oyo ini dihabiskan dengan berenang tanpa tube. Ini menambah nostalgia masa kecil gue, berenang renang menyusuri sungai, bedanya kali ini gue bareng partner tercinta yang baaaanyak banget ngajarin dan ngenalin gue berbagai hal baru di Jogja. Bersyukur banget gue bisa sama dia, dan saat-saat menyusuri sungai sambil bercanda dan bermain-main air itu bener-bener romantis. Gue berhasil ngebuktiin ki doi kalo romantisan juga bisa dilakuin di sungai, nggak cuma di pantai. Yeaa!

Sisa penelusuran kami abisin dengan berenang gini, sambil liat dia senyum...
Waktu tempuh kami untuk menyusuri Kali Oya ini sekitar satu setengah jam, sebenernya mungkin bisa kurang soalnya kan kami berenang, nggak naik ban doang. Satu lagi destinasi yang bisa banget lo sambangin di selatan Jogja ya ini…apa lagi buat yang suka petualangan dan menikmati nostalgia masa lalu sepanjang aliran sungai, Kali Oya bisa jadi alternatifnya. Agenventure meeeen………..

No comments:

Post a Comment