Di Goa Pindul |
Hari merdeka, nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa In-do-ne-sia
Bukan tanpa sebab gue ngawalin travelpost ini pake lirik lagu di atas. Sebagai warga negara Indonesia yang sejak esde sudah diajarkan PPKn, jelas gue apal lagu di atas. Bahkan sejak teka juga udah sering pawai keliling sambil nyanyiin lagu di atas sambil megang bendera merah putih plastik yang terpancang di batang bambu, dulu disebutnya tuding.
17 Agustus 2013, ya hari ini tepat 68 tahun umur Indonesia sejak kelahirannya yang diproklamasikan oleh founding father kita. Kalo tahun lalu gue menikmati tujubelasan di puncak gunung, kali ini bareng partner gue menyambangi salah satu wisata adventure di wilayah Gunung Kidul, Jogja. Sudah lama niat ingin mengunjungi destinasi ini tapi karena masalah waktu selalu saja belum sempat dan saat inilah momen yang paling tepat. Goa Pindul adalah destinasi gue kali ini, tepat di perayaan kemerdekaan RI. Kurang keren apa lagi coba? Ada yang nggak tau Goa Pindul? Gih cari langsung di internet, dijamin pasti ada.
Meeting point di rumah si agen Ciwul, kami berangkat berdua dengan matik super seksi ke arah selatan menyusuri jalan wonosari. Perjalanan menuju destinasi kali ini nggak terlalu sulit, malah dibilang gampang soalnya kami berhenti di Rest Area Gunung Bunder dan nyamperin mas-mas pemandu yang bakal nganterin ke lokasi Goa Pindul, via jalan pintas pula. Jadi, gampang, lebih cepet dan nggak bakal nyasar seperti hobi kami biasanya.
Penampakan starting point cave tubing Goa Pindul nih.. |
Setelah mengurus registrasi, gue dan Ciwul pun langsung berubah (maksudnya ganti kostum), pakai perlengkapan dari agen berupa pelampung, sepatu air dan masing-masing membawa ban pelampung. Kemudian kami diantar dengan pick up menuju lokasi cave tubing. Ternyata di mulut goa sudah cukup ramai pengunjung dari agen-agen wisata lain yang juga mau ber-cave tubing ria.
Jadi, sedikit info aja nih, Goa Pindul ini baru mulai in itu sejak tahun 2010. Masyarakat sekitar tadinya manfaatin goa ini sebagai tempat berburu kelelawar dan air yang tak pernah surut digunakan sebagai sumber air. Goa sepanjang kurang lebih 350 meter ini emang eksotis sih. Kedalaman airnya aja nggak nanggung, sampai 12 meter brooooh.. kelelep nggak lu! Makanya buat menyusuri goa dipake ban pelampung (tube), makanya aktivitas ini dinamai cave tubing, menyusuri goa dengan bantuan ban/tube. Nah segitu aja ya infonya, buat lebih detilnya sekali lagi..googling aja deh.
Gini nih pose kite di atas tube itu.. |
Keluar dari zona gelap abadi, kita disuguhi oleh mulut goa vertikal yang kalo momennya pas, sinar matahari dari atas akan terlihat dramatis menembus kegelapan goa. Nggak berlebihan kalo banyak pengunjung yang sukses menikmati momen epic ini menyebutnya "Cahaya Ilahi". Apalagi di langit-langit goa ini tergantung Sang Merah Putih dengan gagahnya, momental banget deh. Sayangnya pas gue ke sono nggak bisa menikmati ini pesona cahaya karena selain ramenya pengunjung, momennya juga kurang pas, mataharinya malu-malu kayaknya. Tapi momen ini tergantikan dengan sensasi terjun dari tepian goa menuju air yang mmm..dalem. Doi aja sih yang nyobain, nggak tau kenapa badan gue menggigil sepanjang menyusuri goa ini.
Rame banget? Emang...tujuhbelasan sih.. |
Goa Pindul, Agenventure abis meeeen..
No comments:
Post a Comment