Pasir Pantai Jungwok |
Pantai satu ini sebenernya udah lama gue caritau infonya
tapi baru awal September lalu bisa tereksekusi. Namanya unik, Jungwok, tak
seperti kebanyakan nama pantai di selatan Jogja lainnya yang kebanyakan
kejawa-jawaan gitu namanya. Nama Jungwok ini kesannya kayak kata serapan dari
istilah asing gitu nggak sih? Korea-korea gitu kali ya? Sayangnya gue kurang
referensi buat nulis travelpost ini, jadi agak ngasal aja dan jangan percaya
sama gue seratus persen ya. Mungkin aja menyesatkan, hahaha menyesatkan ke
jalan yang benar. Kalo pengen tau sejarah asal muasal nama Pantai Jungwok ini,
coba search aja ya di google, kali aja ada.
Informasi pertama dulunya gue dapet kalo pantai ini berada
dekat dengan Pantai Wediombo yang udah pernah gue sambangin sebelumnya. Katanya
kita harus jalan kaki menyusuri ladang di belakang Pantai Wediombo selama
kurang lebih setengah jam sebelum sampai di pantai satu ini. Letaknya di balik
bukit di sebelah timur Wediombo. Itu dulu…
Suasana Pantai Jungwok, tenang, sepi, dan menggoda... |
Sekarang ternyata udah lain, udah ada akses jalan yang
meskipun masih tanah berdebu tapi bisa lah ditempuh pake motor sampai ke bibir
Pantai Jungwok ini. Letak akses jalan ini pokoknya tinggal ngikutin penunjuk
jalan ke arah Pantai Wediombo. Nanti sekitar seratus meter menjelang parkiran
Pantai Wediombo, akan ada jalan bercabang di kiri jalan dan di situlah penunjuk
jalan berupa papan bertuliskan “Pantai Jungwok” terpampang. Tinggal kita ikutin
aja, sepuluh menit naik motor sampai deh di bibir pantainya.
Satu...dua...tiga...hallooo! |
Pas gue dateng ini, pantainya masih sepi, cuma ada sepasang
sejoli yang tengah berteduh di bawah pandan laut karena memang belum ada
pembangunan apapun di pantai ini, masih alami dan ini pula yang kami suka. Kami
datang berempat, dua motor. Gue bareng partner tercinta dan satu motor ada
pasangan dari Jakarta yang sedang berlibur di Jogja dan menunjuk kami sebagai
tour guide gratis gitu, Ayu dan Tyas.
Kami memarkirkan motor kami di bawah rimbunnya pandan laut
sekaligus dekat dengan spot kami berteduh, safety
broooh…
Pantainya berbentuk lengkung dan cukup luas dengan pasirnya yang
bertekstur kasar. Posisi pantai dengan kemiringan sekitar 25 derajat, membuat
hasrat untuk gegulingan di pasir muncul, terutama dari si partner gue satu itu.
Dia emang paling demen kalo ke pantai gegulingan di pasir gitu. Lucu juga
liatnya…
Sesaji ritual gue dan Ciwul sebagai demigod paling spektakuler abad ini..hehehe |
Perairan di Pantai Jungwok ini juga unik. Sepanjang sekitar
tiga puluh meter ke arah laut berupa perairan dangkal yang selalu berair. Ini
sangat cocok buat yang demen berendam dan mainan air gitu. Jauh di depan sana,
ombak lautnya cukup besar menghantam karang besar yang berbentuk seperti pulau
kecil. Suasana dan semilir angin yang bertiup khas pantai pun membuat rasa
nyaman yang menenteramkan. Sesekali terlihat burung camar laut tengah mencari
ikan di tepian pantai sana. Begitu dekat dan begitu nyata ketika burung itu
bertengger dan mematuk-matukkan paruhnya ke perairan dangkal di depan mata
kami.
Pantainya yang menghadap ke arah timur ini juga sepertinya
sangat potensial untuk menikmati pesona sunrise
di pagi hari. Sore hari menjelang kami pulang, serombongan muda-mudi datang
membawa perlengkapan camping. Sepertinya mereka akan bermalam di Pantai Jungwok
ini. Momen mereka memang tepat karena mungkin sebulan lagi dari sekarang,
pantai ini tak akan seperawan ini lagi. Modal-modal akan segera datang
mengeksplorasi…
Dan senyum yang selalu bikin gue rindu sama dia... |
Memang, kadang ada ego di diri yang ingin menolak saat
modal-modal datang memperkosa keperawanan
sang alam dengan kasar, tanpa belas asih dan semena-mena. Tapi, selalu
ada jawaban dari penolakan itu, pengelola akan berdalih urusan ekonomi sebagai
tameng. Peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi topeng. Hingga pada akhirnya,
kami sebagai penikmat alam pun hanya bisa berharap semoga mereka bisa arif dan
bijaksana dalam mengeksplorasi alam sekitar. Ingat, saat kita bijak pada alam,
alam akan memberikan jutaan kebermanfaatan bagi kita. Namun sebaliknya, ketika
kita semena-mena dengan alam, mereka akan punya cara tersendiri untuk menghukum
keserakahan manusia. Hmmmm…yang jelas Pantai Jungwok ini, epic dan Agentventure
paraaah….
Jangan rusak pantai ini yaa, biar aku bisa mainan gini terus... |
itu foto yang terakhir bikin ngakak parah pffft hahahahahhaha
ReplyDeletetapi lucu kan kan kan kan? hahahahaha
Delete