Pantai Jogan |
Nah, jawabannya adalah ternyata kita nggak perlu jauh-jauh
ke Sampang, Anambas, bahkan ke negerinya para girl-boy-band atau California untuk
menikmati pesona itu, loh. Karena eh karena di Jogja ternyata ada tempat yang
tidak kalah eksotisnya dengan yang sudah disebut-sebut di atas. Tempat ini adalah
Pantai Jogan.
Pantai Jogan terletak di Gunung Kidul juga. Akses jalannya sama dengan menuju Pantai Siung. Setelah pos pintu masuk ke Pantai Siung, akan bertemu dengan pertigaan di kanan jalan dan di situ ada papan kayu yang bertuliskan “Pantai Jogan”. Jalan menuju ke pantai ini memang masih belum terkelola dengan baik tapi cukup lumayan karena sudah disemen berupa jalan setapak yang bisa dilalui mobil. Sampai di pantai, bagi yang baru pertama kali ke pantai ini akan bingung di mana letak pantai dan air terjun yang tadi dibicarakan. Oke sebentar…bayar parkir dulu ya dua rebu perak. Kita langsung turun… Loh kok turun?
Memang pantai dan air terjunnya itu ada di bawah tempat
parkir. Jadi kita harus turun lewat igir-igir karang yang dibatasi dengan pagar
bamboo sebagai pegangan. Dari jalan turun itu sudah bisa dilihat air terjun
yang dimaksud. Gue dateng pas musim-musim nggak hujan sih jadi debit air
terjunnya pun kecil tapi lumayan lah masih ada airnya.
Pantai Jogan ini terlihat seperti sebuah ceruk besar yang
berbentuk tapal kuda dengan bagian dasar ‘U’ nya adalah Grojogan Manten itu.
Memang pantainya nggak terlalu luas dan strukturnya adalah bebatuan, lebih ke
batu kali dan karang. Area pasir
pantainya sedikit dan pantai ini belum begitu popular sehingga belum dikelola
secara maksimal. Ini jadi ketertarikan tersendiri, mengunjungi pantai yang
masih asri dengan keaseliannya, belum tersentuh dengan modal-modal yang kadang
justru merusak esensi naturalitas dari pantai itu sendiri. Hanya ada sedikit
pedagang di area Pantai Jogan. Area parkirnya tidak cukup luas, hanya menampung
sekitar 30-40an motor saja. Sedangkan untuk mobil, ya bisa dibayangin aja,
nyukupnya berapa, nggak nyampe sepuluh mobil palingan.
Grojogan Manten |
Nama Jogan dari pantai ini pun diambil dari “grojogan” yang
artinya air terjun. Sedangkan air terjunnya dinamai “Grojogan Manten” yang
berarti Air Terjun Pengantin. Coba dicari sendiri ya asal muasal nama Grojogan
Manten ini. Gue mengartikan Grojogan Manten ini dari fenomena alam yang
jarang-jarang ini aja. Jadi istilah “manten” atau pengantin adalah prosesi
ikrar dua pihak atau orang yang memiliki karakter masing-masing untuk menjalin
hubungan yang serius dalam ikatan yang kuat, selalu bersama dalam suka dan duka
selamanya. Nah dalam hal ini, ikrar itu muncul dalam bahasa alam antara pihak
pantai dan air terjun untuk menjalin hubungan yang harmonis itu sepanjang
hayat. Kemudian berlangsunglah pernikahan diantara keduanya dan berjanji untuk
selalu bersama selamanya dengan peran masing-masing. Mereka berbeda tapi bisa
bersatu dalam kebersamaan. Air terjun membawa air tawar sedangkan pantai
membawa air asin, tapi mereka bisa harmonis dan membentuk suatu pesona yang
luar biasa bagi siapa saja yang merasakannya. Oke, ini interpretasi gue dalam
imajinasi yang cukup gila, tapi masuk akal kan?
Grojogan Manten ini setinggi sekitar lima meter dan lebar
empat meter. Jika musim penghujan tentu volume airnya lebih besar dan sangat
keren. Tapi keuntungannya dateng pas musim nggak hujan adalah, kita bisa turun
dan mainan air di bawah air terjun itu nggak taku terlalu licin atau volume air
yang terlalu besar. Setidaknya bisa lebih hati-hati karena airnya tidak terlalu
besar. Di bawah grojogan adalah batu-batu besar kecil sebagai pijakan,
hati-hati ya licin. Ada juga goa-goa kecil di sekitar grojogan yang lumayan
buat ngumpet-ngumpet gitu. Betah rasanya untuk berlama-lama di pantai ini.
Melihat ke arah selatan, langsung terhampar deburan ombak yang menghempas bebatuan
di bibir pantai. Suaranya yang khas membuat kita semakin larut dalam terapi
alam yang menenangkan.
Gue & Ciwul, background ombak Pantai Jogan |
Dua pesona alam yang menjadi one stop tourism ini layak untuk dilestarikan. Saat ini
pengelolaannya memang belum baik tapi seiring perkembangan menurut gue pembangunan bakal menjangkau
Pantai Jogan ini. Gue saran ya buat siapapun pihak pengembangnya untuk tetap
menjaga etika lingkungan dan kelestarian ekosistem pantai ini. Jangan sampai
karena nafsu dan keserakahan malah mengorbankan sisi lingkungan itu sendiri.
Jika pembangunan yang dicanangkan nantinya seiring dan seimbang dengan
kelestarian lingkungannya, alam pun pasti akan mendukung bagi kemaslahatan
sosial masyarakatnya.
No comments:
Post a Comment