Sunday, January 15, 2017

Akhirnya Kumelamarmu: Cerita di Penghujung 2016

@ambrcwls's engagement day
"Kamu suka nggak Dek, motifnya?"
"Wih, bagus banget, warnanya Dedek banget tuh, Mas."
"Alhamdulillah, buat dibikin seragam nanti nih, Dek, hehee."

Masih sedikit ingat percakapan kita sekitar bulan Maret tahun 2016 yang lalu. Waktu itu, sepulang kerja aku mampir ke pusat perbelanjaan di dekat kosan. Terus lihat ada pusat batik yang ternyata baru saja launching. Lanjut iseng keliling untuk sekedar cuci mata, eh malah nemu kain yang rasa-rasanya pas buat dibikin seragam nih. Seragam apa yaa? Dipikir karo mlaku wae...

Saat itu memang sudah ada niatan di hati bahwa tahun ini aku harus memantapkan hati untuk melamarmu. Namun, masih memikirkan dan mempertimbangkan waktu yang tepat. Semenjak itu, setiap kali kita bertemu, kamu mungkin tak sadar bahwa aku selalu menyelidik, menggiring opini ke arah sana, meskipun selalu berakhir seolah ini hanya sekedar guyon. Tak apalah saat itu kupikir memang belum tepat momennya untuk membahas lebih lanjut.

Kita sudah saling mengenal semenjak tahun 2011, via dunia maya, Twitter lebih tepatnya. Saat itu sedang lumayan booming fanbase Harry Potter. Nah, media yang saat itu populer adalah Twitter itu. Aku mengenalmu pun secara tak sengaja saat sedang saling berbalas cuitan twit dengan seorang teman. Semenjak itu, kita pun sering berkomunikasi. Apalagi setelah ditelusur lebih lanjut, ternyata kita punya darah yang sama. Bukan jenis darah halfblood, pureblood dan muggleborn ala-ala Harry Potter gitu, tapi darah yang sama dalam hal daerah asal. Sama-sama dari Kebumen. Ya, kota kecil di selatan Pulau Jawa, tepatnya Jawa Tengah.

Seiring waktu berjalan, pada 2012 aku pun mengutarakan perasaanku dengan cukup gerogi saat itu. Tengah malam menjelang pergantian hari di tanggal 7 September, akhirnya kita resmi mengambil keputusan bersama pada dini hari pukul 00.29 WIB tanggal 8 September 2012. Pun via jalur udara kala itu. Kita mulai misi kita berlayar menjadi sepasang Agen Neptunus demi sebuah visi bersama. Mulai hari itu, kita lalui berbagai kisah berdua. Berbagai petualangan dari yang biasa saja sampai sungguh luar biasa kita lalui setelahnya. Berbagai masalah dari yang sekecil kuku kucing hingga yang sebesar, ya sebesar anu lah pokoknya, kita hadapi bersama. Kita mulai mendewasa bersama.

Begitu banyak cerita kita lalui. Kontroversi dari banyak pihak yang sempat bikin kita senewen parah pernah kita hadapi di masa awal terdahulu. Kita pun pernah melakukan perjalanan ke negeri di atas awan, tempat para dewa bersemayam yang sempat membuat menggigil parah sepagian di Dieng. Hobi kita yang cukup ekstrim mencari pantai-pantai tersembunyi di Jogja. Dari yang dulu bukan apa-apa hingga akhirnya sekarang sudah berubah drastis menjadi pantai tujuan para turis. Nyasar berdua di Bali hanya bermodalkan aplikasi mobile juga pernah kita alami. Mulai dari Pantai Balangan yang lokasinya membingungkan sampai kejadian tak terlupakan di Pura Luhur Uluwatu saat kacamataku raib dicuri monyet-monyet penunggu pura. Traveling ke Bandung sembari hujan-hujanan demi menuju tempat-tempat para hippies bersemayam juga pernah kita lakukan yang sayangnya saat itu aku sedang dalam hibernasi ngeblog sehingga tak ada dokumentasi yang mumpuni di sini (hiks...). Jangan lupa juga berbagai cerita menarik ketika kita caw ke Karimunjawa yang bikin mabok ikan bakar ala mas-mas guide. Dan berbagai cerita seru, sedih, segar, hingar bingar lainnya selama empat tahun ini.
Custom ring box with Hogwarts logo in detail made in Kotagede [Dok. @ambrcwls]
Setiap perjalanan butuh kepastian tujuan. Kemana arah perjalanan itu, kemana tujuan itu berakhir untuk kemudian memulai perjalanan yang baru dengan level yang sudah meningkat. Hal itu menjadi pertimbangan besar untuk mengambil keputusan besar dalam hidupku. Setelah berbagai pertimbangan besar lainnya, kumantapkan hati untuk melangkah ke arah itu. Kuutarakan keseriusanku tentang hubungan kami berdua kepada orang tuamu. Waktu itu di momen pasca Idul Fitri 1437 H. Aku sampaikan segala maksud dan tujuan dengan mantap. Aku berusaha menyampaikannya dengan santai. Namun, siapa sih lelaki yang bisa santai saat mengutarakan maksud untuk keseriusan hubungannya dengan seorang wanita kepada walinya? Aku pun begitu. Keringat dingin dan rasa mual tanpa sebab terasa sepanjang kata demi kata terlontar dari mulutku yang sedikit bergetar.

Sungguh itu momen yang mendebarkan sepanjang hidupku. Lebih gerogi daripada saat user interview dengan perusahaan multinasional yang beberapa kali aku jalani sebelumnya. Jelas, ini adalah momen langka dan pertamakalinya. Setelah kuutarakan semua maksud dan tujuanku untuk menempuh jenjang yang selanjutnya dalam bersilaturami denganmu dan keluargamu, ayahmu pun menyampaikan berbagai wejangan. Aku dan kamu diminta untuk lebih memantapkan hati. Cobalah untuk sholat istikharah dan mohonlah petunjuk pada Allah tentang jalan yang terbaik.
Momen yang tak akan terlupakan [Dok. @ambrcwls]
Perlahan tapi pasti, kemantapan hati kami pun semakin memuncak hingga akhirnya aku pun kembali mengutarakan keinginanku untuk melamarmu secara resmi dengan orang tuaku pada saat ulang tahunmu yang ke-23 nanti. Keputusan besar ini sadar seratusduapuluhtigapersen aku utarakan. Langkah ini memang sudah saatnya dijejak...

Hingga hari yang mendebarkan itu pun tiba, 25 Desember 2016. Segala persiapan dilakukan secara terpisah. Aku di Jakarta dan kamu di Jogja. Komunikasi selalu via udara, masih sama seperti sejak kita mulai saling kenal dahulu. Kini, langkah awal menuju jenjang hidup yang lebih mulia akan kami mulai.

Pagi itu, bersama rombongan keluarga, aku bergegas dari kota kelahiran, Kebumen, pukul 8.30 agar bisa sampai di rumahmu tepat pukul 10.00 sesuai kesepakatan. Sepanjang perjalanan Kebumen-Jogja, tak henti aku berdzikir demi menenangkan hati yang rasa-rasanya deg-degannya mulai tak terkendali saat itu. Aku pasrahkan semuanya pada-Mu ya Allah. Semoga niatan kami ini murni demi meluruskan jalan kami demi mendapatkan keridhaan-Mu ya Rabb.

Begitulah sepanjang perjalanan hingga tiba di tikungan terakhir menuju rumahmu, rasa deg-degan yang berlebihan itu mulai berkurang dan berangsur mewajar. Alhamdulillah. Rombongan keluargaku tiba dan disambut oleh keluargamu dengan hangat. Banyak senyum di sana. Kamu tahu bagaimana perasaanku saat itu? Campur baur, haru biru bahagia dan uuhhh tak ada kata yang bisa merepresentasikan rasanya.

Acara yang sederhana dengan balutan bahasa Jawa yang kental menambah keakraban kami kala itu. Kali pertama di hidupku merasakan sensasi seperti itu. Kala manusia-manusia lain dalam keluargaku saling bercengkerama tanpa sekat, tanpa tedeng aling-aling, saling berbaur bercerita tentang masa depan anak-anaknya, untuk memadukan dua keluarga dalam ikatan silaturahmi.

Sekilas dokumentasi lamaran Ambar dan Ciwul [Dok. @ambrcwls]
Setelah pihak keluargaku menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan, kemudian disambut dengan jawaban atas hal itu dari perwakilan keluargamu, dilanjutkan dengan saling beramah-tamah antar-sanak-keluarga. Ya, hari itu pun merupakan kali pertama kedua keluarga kami saling bertemu. Banyak hal yang mungkin bisa dibilang awkward dan juga masih saling segan tentu hal yang wajar. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk keluarga kita ya, Dek.

"Hari ini, semoga banyak pelajaran yang bisa kita petik ya, Dek. Untukmu, untukku dan juga untuk kita. Setiap kata dan untaian doa yang seharian ini kita dengar dan baca, semoga diijabah Allah sebagai wujud ikhtiar kita bersama. Memang tak ada yang sempurna di dunia. Setiap usaha tak akan pernah dikhianati oleh hasilnya kelak."

Semoga hari ini juga menjadi kado ulang tahunmu yang bermakna. Di ulang tahunmu yang 'kelima saat kita bersama' ini, semoga menjadi awal pijakan kelak meniti anak tangga kehidupan yang pasti jauh lebih menantang. Bismillahi, semoga kita selalu bisa saling mendukung dan mendoakan, menjadi lebih baik lagi di masa-masa mendatang. Aamiin ya Rabbal 'alamiin.

Tak lupa juga, kami mengucapkan semua pihak yang telah membantu dalam penyelenggaraan acara lamaran sederhana ini dan juga teman-teman semua yang turut mendoakan. Semoga Allah membalas semua kebaikan dan semoga keberkahan selalu bersama kita.

Yogyakarta, 25 Desember 2016

No comments:

Post a Comment