From Jimbaran with love... |
Waktunya berburu seafooooood, berburu
sunseeeeet, berburu keromantisaaaaan…
Kemana lagi kalo bukan Jimbaran, surganya
café-café yang nyediain aneka hidangan seafood yang super yummy. Ada satu café
yang emang keliatan lebih rame dan blink-blink
dari yang lain di sini, namanya Menega Café. Di sepanjang Pantai Jimbaran
memang berderet tempat dimana kita bisa menikmati seafood, dinner romantis di
tepi pantai sambil menikmati matahari terbenam yang keemasan.
Nggak salah lagi kalo destinasi
Agentventure kami selanjutnya adalah tempat ini. Segera mengaktifkan waze dan
navigate menuju langsung ke Menega Café, kamipun bergegas segera dengan
belalang tempur andalan selama di Bali ini. Dari Bali Bird Park menuju Jimbaran
memakan waktu lebih kurang satu jam. Kami pilih jalur lewat Tol Laut Benoa yang
baru itu. Sensasinya luar biasa deh, naik motor masuk tol, di atas laut pula,
ditambah helm yang seakan mau terbang mulu, hehehe. Hampir mirip sih sama naik
motor di Jembatan Suramadu, tapi jelas bedanya karena Suramadu itu jembatan
sedangkan yang kami lewati ini jalan tol yang tentunya lebih panjang. Ok then...
Pokoknya seru deh lewat sini, bisa liat
pemandangan laut dari atas tol, pelabuhan benoa dengan jajaran kapal-kapalnya
dan tentunya mengagumi tiang-tiang pancang jalan tol yang begitu kokohnya
menyangga jalanan ini. Kebayang kan gimana bikin fondasi jalan tol ini di atas
laut, yang meskipun laut dangkal dan harus mengorbankan hutan bakau. Karenanya,
sempat terjadi pro-kontra ketika awal pembangunan jalan tol ini. Akantetapi, terlepas
dari semua itu masyarakat Bali pun merasakan manfaatnya ketika Tol Laut Benoa
ini beroperasi. Bali, khususnya Nusa Dua, yang sering digunakan sebagai tuan
rumah konferensi-konferensi internasional sering memakan korban masyarakat
sendiri ketika jalanan harus ditutup hingga beberapa jam untuk lewat para
ekspatriat peserta konferensi dari Bandara Ngurah Rai. Sekarang, sudah tidak
terjadi lagi karena via Tol Laut Benoa ini, jarak tempuh bandara menuju Nusa
Dua jadi lebih singkat dan tentunya tanpa mengorbankan masyarakat Bali sebagai
pengguna jalan di sana.
Oke oke stop! Balik lagi ke topik semula
nih, romantisme Jimbaran. Nggak berlebihan lah ya kalo aku bilang begitu karena
memang ini pertama kalinya seumur hidup ngajakin pacar ke tempat dengan suasana
seperti ini. Kalo yang pernah ke Jimbaran dan menikmati sunset sambil berdinner
di sana tentu ngerti banget gimana romantisnya. Tapi kalo belum, aku coba
gambarin deh gimana suasananya.
Kami sampai di Jimbaran masih cukup siang,
karena waktu baru menunjukkan pukul empat sore lebih dikit deh. Café-café di
sepanjang pantai juga masih sepi pengunjung. Kursi-kursi outdoor juga belum
ditata karena ternyata kursi-kursi itu biasa ditata menjelang pukul lima sore.
Tepat saat itu, pengunjung mulai berdatangan dan beruntung kami dateng lebih
awal jadi bisa ngetagin tempat di Menega Café paling dekat pantai yang notabene
paling strategis buat menikmati romantisme Jimbaran.
Kami berpesta saat itu, berdua pesen sekilo
king prawn dan satu king fish ukuran besar, disajikan sama sambal yang mantep
plus plecing kangkung khas bumbu bali. Nyummy banget deh pokoknya karena kami
sama-sama gila seafood, jadi nggak salah kalo kami menggila di sini, hahaha.
Sambil nunggu pesenan dateng... |
Suasana Menega Cafe menjelang sore dan taraaaa...pesenan kami dataaaang!!! |
Sekedar info, di Menega Café dan juga
café-café lain di sepanjang Pantai Jimbaran ini kita bisa pesen seafood dengan
cara milih langsung dari etalase seafood hidup di depan cafenya langsung atau
juga kalo nggak mau ribet ya tinggal pilih di buku menu. Harganya? Worth it lah
sama rasa, suasana dan kenangan yang bakal didapet kalo makan di sini.
Menjelang pukul enam sore, sepanjang Pantai
Jimbaran mulai ramai entah yang duduk-duduk di café menunggu pesanannya datang
atau yang berfoto-foto ria berlatar golden sunset yang keren banget. Kami nggak
mau ketinggalan dong mengcapture momen-momen epic tersebut, menggila dengan
berbagai pose yang bikin kikuk sampai yang bikin ngakak sendiri eh berdua ding,
hehehe. Aku seneng banget dan aku tau begitu juga sama kamu kan? (mmmm….)
Golden sunset through the candle cup |
Yeaaa I'm happy... |
Seumur-umur, ini jadi satnite dinner paling
romantis yang pernah aku alamin, dan bersyukurnya lagi itu sama kamu. Kamu yang
mendadak jadi suka salah tingkah sendiri atau aku yang mendadak jadi sok
romantis-romantis rada-rada menjijikan gitu, hehehe. Rasanya nggak pengen
segera berakhir malam itu, pengen menikmati lebih lama lagi momen super epic
itu tapi ternyata meskipun sedang jatuh
cinta, kami tak boleh egois dan harus berbagi dengan pengunjung lainnya yang
waiting list. Ramai juga ternyata, karena malam minggu mungkin.
From
Jimbaran, with love…aku nggak akan pernah lupa
gimana ngeliat kamu senyum saat itu, gimana kamu salah tingkah, gimana aku
harus megangin kamu biar nggak terbang (??), gimana liat ekspresimu saat keluar
kata-kata yang meluncur gitu aja dari mulutku yang aku aja nggak habis pikir
bisa ngomong semanis itu, gimana kita gokil-gokilan bikin pose foto yang paling
keren dengan latar golden sunset, gimana akhirnya bisa dapet pose yang tak
terduga dengan bantuan remote kamera (thanks remote kamera…), gimana kita
gandengan tangan, dan gimana-gimana lainnya yang mungkin hanya bisa kita rasain
tanpa perlu terucapkan atau tertuliskan di sini. Aku sayang kamu, dan itu nggak
berlebihan kalo aku sayang banget sama kamu…
Next time, kita harus ke sini lagi yaa…
No comments:
Post a Comment