Wednesday, September 3, 2014

From Jimbaran with Love: Romantisme Pantai, Sunset dan Seafood

From Jimbaran with love...
Waktunya berburu seafooooood, berburu sunseeeeet, berburu keromantisaaaaan…

Kemana lagi kalo bukan Jimbaran, surganya café-café yang nyediain aneka hidangan seafood yang super yummy. Ada satu café yang emang keliatan lebih rame dan blink-blink dari yang lain di sini, namanya Menega Café. Di sepanjang Pantai Jimbaran memang berderet tempat dimana kita bisa menikmati seafood, dinner romantis di tepi pantai sambil menikmati matahari terbenam yang keemasan.

Nggak salah lagi kalo destinasi Agentventure kami selanjutnya adalah tempat ini. Segera mengaktifkan waze dan navigate menuju langsung ke Menega Café, kamipun bergegas segera dengan belalang tempur andalan selama di Bali ini. Dari Bali Bird Park menuju Jimbaran memakan waktu lebih kurang satu jam. Kami pilih jalur lewat Tol Laut Benoa yang baru itu. Sensasinya luar biasa deh, naik motor masuk tol, di atas laut pula, ditambah helm yang seakan mau terbang mulu, hehehe. Hampir mirip sih sama naik motor di Jembatan Suramadu, tapi jelas bedanya karena Suramadu itu jembatan sedangkan yang kami lewati ini jalan tol yang tentunya lebih panjang. Ok then...

Pokoknya seru deh lewat sini, bisa liat pemandangan laut dari atas tol, pelabuhan benoa dengan jajaran kapal-kapalnya dan tentunya mengagumi tiang-tiang pancang jalan tol yang begitu kokohnya menyangga jalanan ini. Kebayang kan gimana bikin fondasi jalan tol ini di atas laut, yang meskipun laut dangkal dan harus mengorbankan hutan bakau. Karenanya, sempat terjadi pro-kontra ketika awal pembangunan jalan tol ini. Akantetapi, terlepas dari semua itu masyarakat Bali pun merasakan manfaatnya ketika Tol Laut Benoa ini beroperasi. Bali, khususnya Nusa Dua, yang sering digunakan sebagai tuan rumah konferensi-konferensi internasional sering memakan korban masyarakat sendiri ketika jalanan harus ditutup hingga beberapa jam untuk lewat para ekspatriat peserta konferensi dari Bandara Ngurah Rai. Sekarang, sudah tidak terjadi lagi karena via Tol Laut Benoa ini, jarak tempuh bandara menuju Nusa Dua jadi lebih singkat dan tentunya tanpa mengorbankan masyarakat Bali sebagai pengguna jalan di sana.

Oke oke stop! Balik lagi ke topik semula nih, romantisme Jimbaran. Nggak berlebihan lah ya kalo aku bilang begitu karena memang ini pertama kalinya seumur hidup ngajakin pacar ke tempat dengan suasana seperti ini. Kalo yang pernah ke Jimbaran dan menikmati sunset sambil berdinner di sana tentu ngerti banget gimana romantisnya. Tapi kalo belum, aku coba gambarin deh gimana suasananya.

Kami sampai di Jimbaran masih cukup siang, karena waktu baru menunjukkan pukul empat sore lebih dikit deh. Café-café di sepanjang pantai juga masih sepi pengunjung. Kursi-kursi outdoor juga belum ditata karena ternyata kursi-kursi itu biasa ditata menjelang pukul lima sore. Tepat saat itu, pengunjung mulai berdatangan dan beruntung kami dateng lebih awal jadi bisa ngetagin tempat di Menega Café paling dekat pantai yang notabene paling strategis buat menikmati romantisme Jimbaran.

Kami berpesta saat itu, berdua pesen sekilo king prawn dan satu king fish ukuran besar, disajikan sama sambal yang mantep plus plecing kangkung khas bumbu bali. Nyummy banget deh pokoknya karena kami sama-sama gila seafood, jadi nggak salah kalo kami menggila di sini, hahaha.

Sambil nunggu pesenan dateng...
Suasana Menega Cafe menjelang sore dan taraaaa...pesenan kami dataaaang!!!
Sekedar info, di Menega Café dan juga café-café lain di sepanjang Pantai Jimbaran ini kita bisa pesen seafood dengan cara milih langsung dari etalase seafood hidup di depan cafenya langsung atau juga kalo nggak mau ribet ya tinggal pilih di buku menu. Harganya? Worth it lah sama rasa, suasana dan kenangan yang bakal didapet kalo makan di sini.

Menjelang pukul enam sore, sepanjang Pantai Jimbaran mulai ramai entah yang duduk-duduk di café menunggu pesanannya datang atau yang berfoto-foto ria berlatar golden sunset yang keren banget. Kami nggak mau ketinggalan dong mengcapture momen-momen epic tersebut, menggila dengan berbagai pose yang bikin kikuk sampai yang bikin ngakak sendiri eh berdua ding, hehehe. Aku seneng banget dan aku tau begitu juga sama kamu kan? (mmmm….)

Golden sunset through the candle cup
Yeaaa I'm happy...
Seumur-umur, ini jadi satnite dinner paling romantis yang pernah aku alamin, dan bersyukurnya lagi itu sama kamu. Kamu yang mendadak jadi suka salah tingkah sendiri atau aku yang mendadak jadi sok romantis-romantis rada-rada menjijikan gitu, hehehe. Rasanya nggak pengen segera berakhir malam itu, pengen menikmati lebih lama lagi momen super epic itu tapi ternyata  meskipun sedang jatuh cinta, kami tak boleh egois dan harus berbagi dengan pengunjung lainnya yang waiting list. Ramai juga ternyata, karena malam minggu mungkin.

From Jimbaran, with love…aku nggak akan pernah lupa gimana ngeliat kamu senyum saat itu, gimana kamu salah tingkah, gimana aku harus megangin kamu biar nggak terbang (??), gimana liat ekspresimu saat keluar kata-kata yang meluncur gitu aja dari mulutku yang aku aja nggak habis pikir bisa ngomong semanis itu, gimana kita gokil-gokilan bikin pose foto yang paling keren dengan latar golden sunset, gimana akhirnya bisa dapet pose yang tak terduga dengan bantuan remote kamera (thanks remote kamera…), gimana kita gandengan tangan, dan gimana-gimana lainnya yang mungkin hanya bisa kita rasain tanpa perlu terucapkan atau tertuliskan di sini. Aku sayang kamu, dan itu nggak berlebihan kalo aku sayang banget sama kamu…

Next time, kita harus ke sini lagi yaa…

No comments:

Post a Comment