Parodi Myth of Sisyphus | distilleryimage |
Sisyphus adalah sosok pria tangguh dan gigih dalam ketidaktaatannya
pada aturan dewa. Itu ditunjukkan dengan berbagai pelanggaran berat yang
berkali-kali dia lakukan. Mulai dari membocorkan rahasia mengenai penculikan
Aegina putri Aesopus oleh Jupiter. Sisyphus juga mencoba mengambil kematian
dari rantai dewa. Pluto yang tidak tahan dengan kelakuannya tersebut bahkan
mengirimkan Mars, si dewa perang untuk mengatasinya. Tidak berhenti sampai di situ,
ketika Sisyphus mati dan berada di neraka, dia mencoba mengetes cinta istrinya.
Hingga kemudian dia meminta izin untuk kembali ke dunia, tapi dia kelewatan dan
tidak mau kembali ke neraka. Akhirnya Merkurius kembali menangkapnya di bumi
untuk mengirimkannya kembali ke neraka dengan batu-batu yang telah disiapkan
untuknya. Sungguh, Sisyphus adalah pelanggar aturan terhebat yang pernah saya
kenal meskipun hanya lewat literatur. Dia bahkan bisa menggoyah keseimbangan
Olympus, para dewa-dewi kalang kabut oleh kelakuannya.
Beginning to think is beginning to be undermined. Society has but little connection with such beginnings. The worm is in man's heart. That is where it must be sought. One must follow and understand this fatal game that leads from lucidity in the face of existence to flight from light.
Demikian salah satu kalimat yang menarik bagi saya di dalam Myth of Sisyphus. Mulai berpikir adalah mulai dirusak. Apa maksudnya? Kita kadang kurang
begitu sadar ketika kita memulai sesuatu, sesuatu yang lain juga sedang dimulai
dalam diri kita, entah di mana itu, tersembunyi, menggumpal dan pada saatnya
dia menunjukkan diri, dia akan menunjukkan pula hakikat aslinya. Entah dia akan
memupuk apa yang telah dimulai sebelumnya ataukah menggerogotinya bagaikan parasit
pada inangnya.
Absurditas hadir di dalamnya, ketika ketidakbermaknaan dalam
hidup mewarnai setiap jengkal perjalanan. Cacing-cacing itu ada dalam hati dan
itulah yang harus dicari. Tak semuanya cacing-cacing itu menjadi parasit kan? Ada
kalanya sesuatu yang buruk itu baik untuk sesuatu yang baik dan sesuatu yang
baik tak selalu baik untuk yang baik. Relativitas berlaku di setiap segi
kehidupan manusia kecuali satu, relativitas itu sendiri. Yang harus dilakukan
oleh seorang manusia dalam hidupnya adalah melawan absurditas yang muncul itu. Ketidakbermaknaan
dalam hidup harus dihidupi dengan melawannya dan membuatnya menjadi bermakna. Seseorang
bisa mengerti kebermaknaannya dengan hadirnya orang lain dan lingkungan. Meskipun
ada kalanya menyendiri itu penting dalam rangka mencari hakikat kesendirian dan
‘diri’ itu sendiri, namun bersosialisasi dan berkomunikasi dengan banyak orang
adalah hal yang patut dilakukan dan itu bermakna lebih dari sekedar bermakna.
Sekarang siapa yang mengatakan bahwa hidup ini adalah
permainan? Kalau memang demikian, benar adanya dan ini adalah sebuah permainan
yang sangat besar dan menakjubkan. Bayangkan saja, berapa banyak karakter yang
dimainkan di sana, berapa latar dan setting yang dikembangkan, berapa isu yang
muncul kemudian, seberapa detail penggambarannya. Ini game yang luar biasa dan
butuh skill mumpuni untuk mampu menyelesaikannya, bahkan untuk naik tiap level
yang tak tahu sampai level berapa game ini akan menjadi akhir dari akhir. Absurditas
berperan penting dalam game besar ini. Ketika absurditas muncul, banyak hal
yang mungkin terjadi; game jalan di tempat, atau bahkan game over. Sangat tidak bermakna ketika ketidakbermaknaan itu
dibiarkan begitu saja tanpa adanya perlawanan. Sesungguhnya bahkan dengan atau
tanpa disadari begitu banyak bonus level yang kita jumpai di sepanjang
perjalanan game ini. Kadang ketika kita sadar, kita mengabaikannya dan
melewatkannya begitu saja. Ada juga beberapa orang lain yang sebaliknya. Berarti
kita kalah satu langkah dari mereka. Namun ada kalanya kita tak sadar sama
sekali dengan munculnya bonus itu sehingga orang lain yang melihatnya langsung
menyerobotnya dan ketika kita sadar kemudian mengklaimnya dan menyebutnya
mengambil hak kita. Masuk akalkah ini?
Lalu apa sebenarnya yang kita cari dalam hidup? Kebahagiaan?
Sebagian besar orang berasusmsi bahwa tujuan akhir manusia di dunia adalah
untuk mencapai kebahagian hidup. Benarkah demikian? Coba pikirkan apa itu
kebahagian, definisikan kebahagiaan menurut kita masing-masing. Bahkan bahagia
itu adalah sesuatu yang relatif dan absurd. Di mana ada kebahagiaan yang
sebenarnya? Kita berpikir bahwa melakukan apapun saat ini adalah untuk bahagia
di masa yang akan datang. Tapi di mana titik ‘masa yang akan datang’ itu
berada?
Sesungguhnya bahagia itu adalah representasi dari momen di
masa lalu. Kebahagiaan hanya ada di masa lalu. Kebahagiaan itu adalah sesuatu
yang dimunculkan akibat dari pengalaman di masa lalu. Kita bisa mengatakan
momen ini bahagia adalah sesuatu yang pernah terjadi sebelumnya dan kejadian
serupa tidak mungkin akan terjadi di lain waktu dengan sama. Mungkin kejadian
bisa berulang tapi konteks dan suasana apapun yang mendukung kejadian itu tak
akan pernah sama. Jadi masih berpikir kebahagiaan itu nyata? Saya sih masih…meskipun
terbatas. Terbatas dalam artian, memang kebahagiaan adalah sesuatu yang absurd
dalam arti yang sebenar-benarnya. Namun seperti sebelumnya bahwa manusia hidup
memiliki kemampuan untuk melawan absurditas dalam hidupnya dan itu berarti
manusia pun memiliki kemampuan untuk melawan absurditas kebahagiaan itu. Kita bisa
menciptakan kebahagiaan kita jika mau. Saya menggarisbawahi pada kata ‘jika mau’.
Terkadang manusia memiliki kesempatan dan kemampuan untuk menciptakan
kebahagiaannya tapi dia tidak mau sehingga akhirnya tetap terpenjara dalam
absurditas kebahagiaannya di masa lalu yang tak akan pernah didapatkannya.
Akhirnya, apa yang sebenarnya harus dilakukan oleh manusia? Benar,
pertanyaan itu sederhana tapi sangat rumit untuk menjawabnya. Namun pada
intinya ialah hidupi hari ini sebaik dan sebaik mungkin yang bisa kita lakukan,
apapun yang terjadi di masa yang akan datang, pastikan itu adalah buah terbaik
yang dapat kita petik dari apa yang kita tanam di hari ini. Apapun itu kita
harus dapat bertanggungjawab dengan segala pilihan kita di hari ini untuk
menciptakan masa depan. So, berpikirlah sebelum menentukan pilihan itu. Dan ingat…
beginning to think is beginning to be undermined!
Pemikiran yang menarik.... semoga terus berkembang.... .. Saya ingin berbagi article tentang Wawancara dengan Albert Camus (imajiner) di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/08/wawancara-dengan-albert.html
ReplyDelete