Keren kan, Pantai Balangan ini? |
Selepas mandi, beberes ria dan sarapan dengan roti bakar plus
telor mata sapi yang Ciwul Cuma doyan putihnya doang, kita caw. Eh belum caw
ding, kan sarapannya pas baru pulang ya dari Sanur ya, baru mandi, jadi masih
di kamar aja kalo gitu, nunggu agak siangan. Tanda-tanda ambisi mulai teredam,
hahaha.
Agak siangan deh akhirnya kami baru caw dari hotel, naik
motor lagi dan tujuannya adalah Ayam Betutu khas Gilimanuk yang maknyus parah. Enak,
mantep dan pecah parah sampe-sampe aku ‘terpaksa’ nambah porsi ayamnya, hehehe.
Eits, tapi bukan ini kok tujuan utama kita hari ini karena petualangan masih
akan berlanjut ke Bali selatan sana, ke Pantai Balangan. Tetep dengan bermodal
waze di tangan, kita cus menuju selatan Bali dan lagi-lagi lewat tol laut Bali yang
bikin melayang itu.
Ada kejadian lucu dalam pencarian arah menuju Pantai
Balangan ini karena si waze ini mengarahkan kita masuk ke perumahan yang
ternyata buntu. Shit! Tapi jangan suuzon dulu sama waze, doi pasti punya maksud
terselubung dibalik semua itu, dan benar! Tarraa…ketemu juga jalan yang benar
dan memang kami diarahkan lewat jalur yang nggak biasa karena defaultnya waze
ini memang merujuk dan menunjukkan penggunanya via jalur terpendek menuju
tujuan. Kami sempat melalui area perumahan yang asriiiiiiiii banget, pengen
rasanya punya rumah di situ, adem damai tenteram sejahtera bahagia selamanya. Hahaha…
Setelah memutar-mutar, ngikutin jalan, tak banyak yang bisa
aku share soal petunjuk jalan ini ya karena emang kami bener-bener mengandalkan
waze sebagai sang penunjuk arah dan Alhamdulillah nyampe juga. Nggak ada parkir
khusus di Pantai Balangan ini atau entahlah kalo sebenarnya ada tapi yang jelas
kami cuma parkir di atas bukit yang buat menuju ke pantainya masih harus turun
dari bukit itu, nggak tinggi kok. Foto-foto sejenak dengan latar pantai
terlihat dari ketinggian, kamipun turun, pengen segera menginjakkan kaki di
pasir pentai.
View dari atas dengan latar Pantai Balangan |
Jedak jeduk, ternyata di Balangan ini, kami berasa bule di
tengah penduduk lokal. Ya bener kok nggak salah. Kami berasa jadi bule yang di
situ isinya penduduk lokal dari berbagai negara atau mungkin lintas galaksi. Ya,
nggak berlebihan kok karena (ini bener) di Balangan isinya bule semua, dan
penduduk lokal sana paling sebagai pemilik warung atau penerima jasa pijat. Ya,
isinya bule semua yang lengkap dengan peralatan surfingnya. Ya, Balangan emang
terkenal ombaknya cukup menantang bagi wisatawan mancanegara yang doyan
surfing.
Sisi sebelah barat daya Pantai Balangan, didominasi batu-batuan |
Hiaaaaaat...belum jadi! hahahaha |
Kami menyisihkan diri ke area sebelah selatan pantai. Oiya,
Pantai Balangan ini menghadap ke-bisa dibilang barat daya-an, jadi entahlah
kami menyisihkan dirinya ke arah mana ini. Yang jelas, di sisi ini tak terlalu
banyak bule yang tengah berjemur topless seperti di sisi sebaliknya. Tapi tetep
aja ada dua bule yang tengah memadu kasih di pojokan situ. Yaaaah…
Oke, kami cuek aja deh seperti mereka juga cuek aja dengan
keberadaan kami. Tentunya kami berkali-kali foto-foto di sini, ketawa-ketiwi
sampai ngakak sendiri dengan pose-pose gila yang kami lakukan. Ah bahagia
banget rasanya… Nggak sia-sia perjalanan panjang dengan berbagai aral rintangan
buat menuju pantai ini. Bali emang sudah sekian lama menjelma sebagai pulau
dewata yang arif dan ramah dengan segala liberalisasi budaya ini. Kita sebagai
warga Indonesia, yang mana Bali itu juga Indonesia hanya berpesan, jagalah
Bali, jangan kotori dengan tindak-tanduk yang merusak citra Bali, wisata Bali,
karena pasti akan melukai Bali itu sendiri dan lebih jauh lagi melukai bangsa
Indonesia. Itupun kalo kita merasa memiliki Bali dan kalo rasa memiliki itu
ada, jagalah dia, sekuat tenaga dan pertahankan dia dengan seluruh jiwa raga.
Buset, nasionalis banget jadinya ini. Rasanya jadi seperti mencari Indonesia di sini...
Senyum yang selalu, dan selalu pengen aku liat... |
Petualangan belum berakhir, kami akan berburu sunset di tempat mainstream di Bali...
See you next...
See you next...
No comments:
Post a Comment