Monday, August 4, 2014

Jarak Kita Semakin Dekat...

Awal mula gue bikin blog ini, sempet kepikiran tuh buat ngeshare artikel-artikel motivasi gitu. Sampe akhirnya gue nggak fokus dan hampir semua topik dan tema gue taroh aja di sini (meskipun nggak semua-muanya juga..) mulai dari urusan rumah tangga (gue belum berkeluarga), urusan kuliah, kehidupan sehari-hari, hal-hal yang kepikiran di otak gue, lagu-lagu yang nggak jelas tapi bisa-bisanya gue tulis, sampai pada travel blog.

Yang terakhir itu mulai getol gue gandrungi sebenernya semenjak gue ketemu sama partner yang luar biasa. Siapa dia, kalo beberapa kali pernah mampir blog kumuh gue ini, kemungkinan besar bakal tau. Ya, karena hampir di setiap postingan blog gue yang berkaitan dengan traveling, pasti ada doi, kecuali pas naik gunung (ini salah satu mimpi gue buat ngajakin doi naik gunung, suatu saat nanti..hehehe).

Hampir dua tahun, kita bersama, gue dan doi jalan bareng, jadi partner suka maupun duka, sedih seneng, bahagia nestapa (halah..) sampai berbagi kekonyolan juga sama-sama. (hampir) Dua tahun memang bukan waktu yang lama atau juga waktu yang sebentar karena selama hampir dua tahun itu jadi masa buat kita berdua saling mengenal satu sama lain.


Pun meski, sejauh gue berusaha mengenal dan semakin gue mengenal doi, justru semakin banyak yang gue rasa belum tau darinya. Istilahnya tuh, semakin gue mendalami sebuah misteri justru semakin banyak misteri yang ternyata berkaitan dan ingin gue ungkap. Begitupun kami yang notabene penuh misteri yang entah apapun itu, pahit manis pengen kita rasain bersama.

(hampir) Dua tahun kami menjadi sepasang kekasih, sepasang partner yang memulai kealayan dengan gelar “Neptune agent partner”. Boleh kalian tau kok, kami ini semenjak terlantik menjadi sepasang partner, sudah harus menjalin hubungan yang keras. Kenapa keras? Karena kita terpisah oleh sesuatu yang keras yaitu jarak, apa yang anak gaul sekarang menyebutnya dengan long distance relationship – LDR. Bahkan raisa pun sampe nyanyiin lagu pun tentang hubungan kami ini, saking ngehitsnya (??).

Oke, jarak ini emang yang membentuk hubungan kami menjadi sesuatu yang keras, cenderung ke berat. Gimana enggak, di saat orang lain pacaran jarak dekat, ceweknya minta jemput ke kampus, tinggal cus jemput. Lah kami, cuma bisa saling memerhatikan lewat pesan singkat atau chatting. Di saat, misalnya salah satu sakit, kami cuma bisa saling mendoakan dari jauh sembari terus merasa khawatir dengan kondisi partnernya. Sementara mereka yang pacaran jarak dekat, bisa setiap saat saling mengunjungi, menjenguk. Dan tentunya, banyak hal-hal lain yang sangat jauh berbeda antara hubungan kami yang keras ini dengan gaya pacaran jarak dekat yang konvensional.

Kemudian apa yang membuat kita bisa bertahan sejauh ini? Kalo semisal aja ada yang nanya begitu, gue jawab sederhana aja kok: niat. Sesederhana itukah? Entahlah, karena demikian pendapat gue. Apa kata orang, whatever ever ever ever lah…

Kenapa niat ini menjadi begitu penting dalam hubungan kami ini, tak lain karena inilah yang jadi kunci yang menguatkan kami dalam segala kelemahan-kelemahan. Dari awal kita memulai sebuah hubungan ini dengan niat yang ikhlas, bukan sekedar main-main atau mengejar status. Kami punya misi yang jauh lebih besar dari itu semua. Kami punya mimpi, harapan dan cita-cita berdua yang lebih besar dari sekedar status atau main-main pacaran fiktif belaka. Kami niatkan itu semua, meskipun tak semuanya terucap, gue percaya doa kita sama untuk sesuatu yang sakral berdua.

Kemudian dari niat itulah termanifestasi ke hal-hal nyata, bagaimana kita terus menjaga komunikasi, bagaimana kita saling memberikan kasih saying dalam keterbatasan, bagaimana kita tetap berusaha saling melindungi dengan jarak yang tak dekat, bagaimana kita saling peduli, bagaimana kita menyelesasikan masalah, bagaimana kita bisa tetap bermanja ria di udara, dan banyak lagi manifestasi dari niat yang benar tadi dalam membangun sebuah hubungan.

Hari ini, masih 34 hari lagi menuju dua tahun anniversary kami dalam menjadi sepasang partner. Banyak hal yang sudah kita lewati, jalani, daki bersama, turun bersama sampe berkelak-kelok pun bersama. Tak banyak yang tahu duka kami sebagaimana juga tak banyak yang paham bagaimana cara kami berusaha bahagia bersama. Kita memang punya mimpi masing-masing, harapan yang sedikit banyak berbeda atau juga cita-cita yang agaknya bersinggungan, tapi itu semua jadi batu loncatan buat kita melompat lebih tinggi. Bukan, bukan satu-satu…tapi kita, berdua. Menyatukan hal yang sama sudah biasa, tapi menyatukan perbedaan akan jadi tantangan yang menarik buat kita bisa jadi partner yang lebih kuat dari sebelum-sebelumnya.


Sayang, teruslah kita bersama. Waktu memang masih panjang, tapi aku yakin jarak kita semakin dekat. Allah Yang Maha Tahu, tapi Dia menunggu. Teruslah kita meminta sama Dia, teruslah kita bertawakkal di jalan-Nya. Insya Allah, jarak kita semakin dekat…

No comments:

Post a Comment