Tuesday, April 1, 2014

Babak Baru Hidup Segera Dimulai


Life is a choice..
Huh hah huh hah!!!

Lama banget rasanya sejak terakhir kali gue mosting di blog. Berapa ribu momen terlewatkan buat gue share di sini? Berapa juta kata-kata yang luput gue sampaikan lewat portal maya ini? Ampundeh… saking (sok) sibuknya akhir-akhir ini sampai kehilangan kebahagiaan dan kemerdekaan gue dalam menulis dan mencurahkan segala hal lewat tarian jari-jari di keyboard.

Detik ini gue mulai lagi, harus mulai dari awal dan meskipun begitu belum tentu juga bisa sama seperti dulu. Sedih rasanya ketika kebahagiaan ini terenggut oleh yang namanya rutinitas yang gue sendiri belum bisa mengaturnya. Entahlah, mau gimana juga nantinya bakal harus gue jalanin dengan sungguh-sungguh dan istiqomah (ceileeeh…bahasa gue udah kayak ustad-ustad ye..).

Begini rasanya memulai hari baru dalam strata kehidupan gue. Setelah lulus kuliah beberapa bulan lalu (bener-bener beberapa bulan lalu loh—bikos baru Agustus 2013 kemarin gue wisuda),  kehidupan udah berubah. Lulus (alhamdulillah) langsung dapet kerjaan di salah satu perusahaan korea di bilangan sudirman sana, cukup mengobati paranoia gue soal “nanti setelah wisuda mau ngapain?” momen. Banyak hal yang gue dapetin di sana, mulai dari temen-temen baru yang super baik (mas berry, uci, esa, ima, mba titi, mba widya, dkk) yang berhasil membangunkan jiwa-jiwa usil dan kreativitas gue. Kenal orang-orang seperti mereka adalah anugerah yang bener-bener gue syukurin. Meskipun mereka orang baru (begitu juga gue bagi mereka) tapi nggak kentara juga gap antara kita. Umur, jenis kelamin, latar belakang nggak jadi soal buat kita. Dari san ague belajar soal menghargai waktu, menghargai orang dan kinerja orang lain.

Kantor gue emang nggak begitu saklek soal jam kerja tapi bukan berarti bisa seenak jidat  juga dateng kapan aja jam berapa aja. Biarpun begitu, yang gue lihat sih, karyawan di sana pada rajin-rajin juga dan tetep berpegang pada “8 jam kerja + 1 jam istirahat”. Jadi kalo masuk jam 6 pagi ya pulangnya jam 3 sore, kalo masuk jam 8 ya pulang jam 5 sore. Begitu deh pokoknya, dan yang gue lihat sih semuanya berjalan teratur sebagaimana mestinya.

Dan semuanya harus berakhir ketika pada akhirnya gue harus pindah kerja ke kantor baru dengan status sebagai abdi negara. Ya gue diterima sebagai pe-en-es di Badan Standardisasi Nasional. Tadinya dan dulunya, gue sama sekali nggak kepikiran buat jadi PNS karena nggak tau kenapa ya sentimen gue soal PNS itu banyakan negatif daripada positifnya. Sementara kini, justru gue tercebur dalam kubangan ini. Apakah ini karma ataukah takdir yang berkehendak demikian? Gue positif thinking aja deh soal ini. Ini jalan hidup gue dan toh kalo nggak pengen jadi PNS ngapain kemarin-kemarin ikutan ujian-ujian yang berkali-kali itu dan super ribet. Ya, ini emang jalan hidup yang harus gue jalanin.

Soal sentimen negatif pada PNS ini coba gue banting dengan self motivation bahwa “justru itulah yang ingin gue ubah, PNS nggak melulu negatif dan terkenal gaji buta, PNS juga bisa berprestasi dan berkinerja baik, gue harus bisa jadi agen perubahan, biarlah stigma-stigma buruk masyarakat itu menjadi lecutan pribadi agar jadi lebih baik demi bangsa negara dan tentunya keluarga gue sendiri”.

Besok, hari pertama gue masuk kerja di Badan Standardisasi Nasional setelah sebulan kemarin Diklat Prajabatan di Jatinangor, Bandung. Semoga apa yang gue jalanin, apa yang jadi ladang hidup dan penghidupan gue selalu bisa jadi ladang ibadah sehingga gue bisa bekerja, beramal dan beribadah dengan satu niatan, lillahi ta’ala…

No comments:

Post a Comment