Wednesday, November 13, 2013

Renungan tentang Kematian

Daun yang gugur tak pernah membenci angin 
Satu daun gugur dari pohon kehidupan.
Daun yang begitu hijau dan segar, dia jatuh tanpa angin yang meniupnya.
Perjalanannya di tangkai-tangkai dunia begitu sementara.
Siapa yang tahu, akan secepat ini…

Kabar duka datang dari seorang teman, teman seperjuangan dari daerah. Sosok yang tangguh dan mau bekerja keras. Dia seorang wanita, perempuan masa kini yang begitu kuat memegang prinsip hidup. Gue kenal dia semenjak awal perkuliahan di JIP UI, satu angkatan, 2009.

Dia perempuan banyumasan yang terkenal karena cengkok medoknya yang begitu kentara, tapi itu yang jadi ciri khasnya. Terlepas dari itu semua, dia sosok yang berkesan. Kami sering terlibat diskusi, proyek perpustakaan dan di kelas meskipun jarang ngobrol tapi beberapa kali kita sempat satu kelompok kerja.

Ratih Rahmawati, teman baik dan sosok Kartini masa kini yang menginspirasi. Mungkin akan banyak orang bertanya-tanya, kenapa hidupmu begitu cepat?

Tangan tuhan berkuasa, Dia punya kuasa atas segalanya. Orang baik tak Dia ijinkan untuk membuat kesalahan, maka dipanggil-Nya lah dia lebih cepat. Mungkin pula caranya yang begitu menyentuh perasaan. Kanker menjemputnya menghadap Sang Khalik.

Sekali lagi, kematian seolah menyentil sisi batiniah hidup gue, sekali lagi. Entahlah, ketukan pintu-pintu ukhrawi itu terasa begitu dekat. Sangat cukup merefleksikan diri untuk kembali bertanya, sudah pantaskah? Sejauh mana gue mempersiapkan diri? Seberapa bermanfaatkah diri dan hidup gue selama ini untuk sekitar?


Selamat jalan teman, terimakasih untuk hidupmu yang sangat berkesan. 

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan...
Yang kedua, dilahirkan tapi mati muda... 
Dan yang tersial adalah berumur tua... 
Berbahagialah mereka yang mati muda...
Mahluk kecil...
Kembalilah dari tiada ke tiada...
Berbahagialah dalam ketiadaanmu...

Catatan 22 Januari 1962) [hal. 125-126]

Catatan Seorang Demonstran - Soe Hok Gie

1 comment:

  1. Sosok yang tak pilih-pilih membantu orang lain, saya baru kenal sekilas dan meminta bantuan dengan mbak Ratih, dengan senang hati beliau membantu saya dan keluarga. Terima kasih mbak Ratih semoga kamu tenang dan selalu mendapat tempat terbaik di sisiNya. amien

    kami selalu mengenang jasa baikmu..:)

    ReplyDelete